Mohon tunggu...
Ayub H Suprayogi
Ayub H Suprayogi Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - A graduated student from Atma Jaya Yogyakarta University.

Taxman

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kampanye Sehat Idaman Masyarakat

29 Maret 2014   00:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:20 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Minggu-minggu ini ialah musim kampanye oleh Partai-partai politik di Indonesia mengingat Tanggal 9 April 2014 akan di adakan pemilu legislatif. Pesta demokrasi yang idam-idamkan oleh masyarakat Indonesia tinggal sebentar lagi. Banyak sekali manufer-manufer yang di lakukan oleh partai-partai untuk menarik simpati masyarakat. Partai-partai mulai mengobar janji untuk menarik simpati. Banyak partai yang mengobar janji selama kampanye.

Kampanye sehat kian menjadi idaman masyarakat. Lalu bagaimana kampanye sehat bisa terlaksana jika banyak partai yang tidak mencontohkan kampanye sehat. Salah satu contoh kampanye tidak sehat menurut saya ialah kampanye yang menggunakan fasilitas Negara, menggunakan masa yang anarki, memenuhi jalan dan membuat keributan dengan menggeber-geber kendaraan. Apakah itu termasuk kampanye sehat?

Salah satu contoh kampanye tidak sehat terjadi di Yogyakarta. Sabtu lalu tanggal 22 maret 2014. Kala itu salah satu partai berkampanye di Yogyakarta. Saya menilai partai tersebut tidak mencerminkan kampanye yang sehat. Partai tersebut malah mengganggu pengguna jalan lainnya. Mereka berkampanye dengan memenuhi jalan-jalan di Yogyakarta dan menggeber-geber motornya yang sudah menggunakan knalpot blombongan. Saya menilai mereka menggangu pengguna jalan lainnya. Mereka berkampanye seolah-olah jalan itu milik mereka tanpa menghiraukan pengguna jalan lainnya. Seolah tidak peduli dengan pengguna jalan lainnya, mereka terus berkampanye dan membuat jalanan macet.

Menurut saya sudah tidak relevan karena bukan zamannya kampanye harus turun ke jalan dan membuat kegaduhan di jalan. Saya menilai kampanye yang relevan di zaman sekarang ini ialah kampanye yang menggunakan  media online. Tetapi kampanye dengan cara turun ke jalan  bukanlah  satu-satunya cara berkampanye. Saya rasa banyak media atau cara untuk berkampanye yang tidak meresahkan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun