Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepemimpinan Yesus: Pendelegasian dan Teladan

19 Mei 2024   14:38 Diperbarui: 19 Mei 2024   14:41 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yesus menyembuhkan Bartimeus yang buta, memberi makan lima ribu orang, mengajar dalam Sinangoge, memberitakan Injil kepada banyak orang, orang banyak mengejar, mencegat dan seringkali mengerubuti Yesus dan meminta-Nya mendoakan mereka dan yang lebih ekstrim meminta-Nya memimpin revolusi menggulingkan Kekaisaran Roma yang telah menjajah Israel selama bertahun-tahun.

Pertanyaannya dari manakah energi Yesus itu berasal? Apa rahasia-Nya mampu membagi waktu, tenaga dan pikirannya sehingga mampu menyelesaikan semuanya dengan baik?

Ia pernah berkata kalau misinya datang ke dalam dunia untuk menyelesaikan pekerjaan Bapa. Yesus adalah manusia dengan sebuah misi yang jelas. Menghadirkan Kerajaan Allah di muka bumi. Ia melakukannya dengan memproklamirkan Injil kepada manusia yang Ia temui.

Dalam posisi Yesus yang berinkarnasi mengambil rupa seorang manusia tentu Ia mengalami tantangan dan kesulitan sama seperti yang manusia lain hadapi. Terkurung dalam waktu yang amat terbatas, kelelahan, haus dan lapar, berbagai perasaan manusiawi mungkin juga bosan bahkan depresi bisa saja menyerang pikiran Yesus.

Dalam menyelesaikan karyanya di dunia Yesus sadar Ia membutuhkan orang-orang lain karena scope pekerjaannya sangat besar. Oleh karena itu sebelum ia memulai pekerjaan pelayanannya memberitakan Injil, Ia terlebih dahulu merekrut talmid atau para murid. Jumlah mereka ada dua belas yaitu Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.

Yesus memulai misinya dengan sederhana. Ia memiliki visi yang sejak awal ia sampaikan kepada orang-orang rekrutannya "ikutlah aku dan kamu akan kujadikan penjala manusia". Yesus meminta murid-muridnya mengikut dirinya secara menyeluruh. Para murid pada akhirnya sungguh-sungguh hidup dan mengikuti jejak sang guru. Mereka tinggal di mana Yesus tinggal, makan bersama, berjalan bersama dan hidup dalam komunitas yang erat.

Hal yang umum bagi para murid untuk tinggal dan mengikuti sang guru, seprti kesaksian Steven Isaacs dalam bukunya Hasidim of Brooklyn, ia menulis,

Bagi anak remaja, Taurat segalanya. Enam hari seminggu, mereka bangun jam 3 atau 3:30 untuk melakukan mikveh (ritial mandi), bersekolah dari jam 5:30 atau jam 6:00 sampai matahari hampir tenggelam, dan balik lagi ke Sinagoge. Setelah makan malam, mereka Kembali ke Sinagoge untuk sesi pelajaran malam. Pada hari Sabtu, hari Sabat, mereka ada di Sinagoge seharian penuh. (Steven, Isaacs, "Hasidim of Brooklyn," The Washington Post 17 Februari 1974)

Setelah berjalan dalam kurun waktu tertentu (kurang dari 3 tahun) Yesus berkata bahwa Ia telah memberikan mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk menyembuhkan orang-orang dari segala penyakit dan kelemahan.

Yesus sejak awal menginginkan adanya delegasi atau empowerment. Steven R Covey dalam artikelnya berjudul 'Making Time for Gorrilas" mengatakan bahwa empowering adalah suatu tugas yang sulit dan menyita waktu. Karena empowering tidak sekedar mengalihkan pekerjaan namun memastikan pekerjaan yang nantinya dikelola oleh bawahan atau staff atau bahkan murid-murid dapat berjalan baik dan bawahan kita semakin berkembang dalam segala hal.

Pada satu kesempatan Yesus mengajak tiga orang muridnya naik ke atas gunung Tabor (575 mdpl). Yesus menunjukan kemuliaannya kepada Petrus, Yohanes dan Yakobus. Ia berubah rupa dan memancarkan cahaya putih yang berkliauan. Yesus hendak mengajar ketiga muridnya bahwa Ia adalah Anak Allah yang hidup dan berkuasa. Ia hadir dalam sebuah misi penebusan dosa manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun