Study tour adalah salah satu komponen penting dalam pendidikan modern. Lebih dari sekadar perjalanan wisata biasa, study tour memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi anak-anak, dengan memungkinkan mereka untuk mempelajari dunia di luar ruang kelas. Karena alasan inilah sekolah-sekolah selalu memasukan kegiatan ini dalam salah satu kegiatan wajib. Lalu mengapa kegiatan ini masih dianggap penting bagi sekolah-sekolah tersebut. 5 Hal positif kegiatan Study Tour:
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karyawisata adalah kunjungan ke suatu objek dalam rangka memperluas pengetahuan dalam hubungannya dengan pekerjaan seseorang atau sekelompok orang. Karyawisata atau1. Pengalaman Langsung dan Pembelajaran Aktif: Jean Piaget (1896-1980) dianggap sebagai pendiri teori konstruktivis. Â Pendekatan konstruktivis dalam pembelajaran memungkinkan siswa untuk aktif dalam proses eksplorasi menggunakan berbagai media dan materi pembelajaran yang tersedia. Mereka didorong untuk menggali informasi dari sumber-sumber tersebut secara proaktif. Dengan study tour, anak-anak memiliki kesempatan untuk belajar secara langsung dari pengalaman mereka sendiri, memungkinkan mereka untuk mengaitkan konsep-konsep akademis dengan situasi nyata di dunia nyata.
2. Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional: Study tour juga membantu dalam pengembangan keterampilan sosial dan emosional anak-anak. Selama perjalanan, mereka belajar untuk berinteraksi dengan teman sebaya, guru, dan pemandu wisata, memperluas jejaring sosial mereka dan mengembangkan keterampilan komunikasi, kerja sama, dan toleransi.
3. Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan: Melalui pengalaman langsung yang menarik dan relevan, study tour dapat meningkatkan motivasi belajar dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Melihat langsung objek yang mereka pelajari dalam kelas dapat memicu minat mereka dan membantu mereka memahami konsep-konsep yang sulit dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan.
4. Membuka Wawasan dan Pemahaman Dunia Sekitar: Study tour memperluas wawasan anak-anak tentang dunia di sekitar mereka. Dengan mengunjungi tempat-tempat baru, mereka belajar tentang berbagai budaya, tradisi, sejarah, dan geografi, yang membantu mereka memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang keragaman masyarakat dan lingkungan global. Tentu hal yang jauh lebih mudah ketika seorang guru ingin memperkenalkan kehebatan budaya nusantara pada relief Borobudur dengan langsung membawa mereka melihat langsung ke situs tersebut. Anak-anak akan lebih memahami betapa kaya dan luhurnya budaya bangsanya. Wawasan mereka akan terbuka dan Bersama dengan teman-temannya mereka dapat berdiskusi mengenai situs budaya tersebut.
5. Meningkatkan Apreciasi terhadap Alam dan Lingkungan: Melalui study tour ke tempat-tempat alam, anak-anak belajar untuk menghargai keindahan alam dan pentingnya menjaga lingkungan. Mereka memiliki kesempatan untuk belajar tentang keanekaragaman hayati, menjelajahi ekosistem yang berbeda, dan memahami dampak dari tindakan manusia terhadap lingkungan. Â Sebagai contoh cara terbaik bagi seorang siswa untuk sungguh-sungguh merasakan keprihatinan atas dampak pencemaran lingkungan adalah dengan membawa mereka melihat langsung ketempat dimana pencemaran itu paling masif. Setelah melihat langsung, anak-anak atau para siswa dapat mendapat input tentang mengapa hal itu terajadi serta solusi mengatasinya.
Dengan demikian, dari perspektif psikologis dan pendidikan, study tour memainkan peran penting dalam pengembangan anak-anak, memberikan mereka pengalaman belajar yang berharga dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara menyeluruh. Sebagai bagian integral dari pendidikan, study tour dapat membantu menciptakan generasi yang lebih berpengetahuan, terampil, dan peduli terhadap dunia di sekitar mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H