Pemilihan calon presiden dan wakil presiden adalah momen penting dalam perjalanan demokrasi suatu negara. Bagi pemilih pemula, yang mungkin baru pertama kali ikut serta dalam proses pemilihan, pemilihan capres dan cawapres bisa menjadi pengalaman yang menentukan bagi masa depan negara.
Komisioner KPU RI Betty Epsilon dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi DPT di kantor KPU, Jakarta, Minggu (2/7/2023) mengatakan  "Sebanyak 66.822.389 atau 33,60% pemilih dari generasi milenial,".Generasi milenial adalah sebutan untuk orang yang lahir pada 1980 hingga 1994. Sedangkan pemilih dari generasi Z adalah sebanyak 46.800.161 pemilih atau sebanyak 22,85% dari total DPT Pemilu 2024.
Oleh karena itu, pemilih pemula terutama Generasi Z perlu memahami kriteria-kriteria apa saja yang sebaiknya diperhatikan saat memilih calon presiden dan wakil presiden. Berikut adalah beberapa kriteria yang dapat menjadi panduan dalam proses tersebut.
- Visi dan Misi yang Jelas
Calon presiden dan wakil presiden yang baik harus memiliki visi dan misi yang jelas terkait dengan arah pembangunan negara. Pemilih awal perlu memahami rencana-rencana konkret yang diusung oleh pasangan capres-cawapres tersebut untuk memastikan bahwa pemimpin yang terpilih memiliki tujuan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Pasangan calon harus mempertimbangkan arah Indonesia terutama bonus demografi yang akan kita alami pada tahun 2045.Â
- Integritas dan Etika Kepemimpinan
Integritas dan etika kepemimpinan merupakan aspek krusial dalam menilai seorang calon pemimpin. Pemilih awal sebaiknya memilih calon yang memiliki rekam jejak integritas yang bersih dan memiliki prinsip-prinsip etika yang kuat. Hal ini akan memastikan bahwa negara dipimpin oleh pemimpin yang dapat diandalkan dan berkomitmen pada kepentingan rakyat.
- Rekam Jejak dan Pengalaman
Rekam jejak dan pengalaman calon presiden dan wakil presiden adalah indikator kuat mengenai kemampuan mereka dalam memimpin. Pemilih awal perlu memeriksa pengalaman kerja dan kontribusi positif yang telah diberikan oleh pasangan calon tersebut di berbagai bidang. Jejak digital bisa menjadi salah satu cara untuk melihat bagaimana para calon pemimpin ini berproses dari satu jabatan kepada jabatan yang lain dengan segala pencapaian yang ada. Pengalaman yang relevan dapat menjadi jaminan bahwa mereka memiliki pemahaman yang baik terkait dengan dinamika negara.
- Kemampuan Berkomunikasi yang Baik
Kemampuan berkomunikasi yang baik sangat penting untuk seorang pemimpin. Pemilih awal perlu memastikan bahwa calon presiden dan wakil presiden dapat berkomunikasi dengan jelas, tegas, dan meyakinkan.
Hal ini akan memudahkan mereka dalam memahami dan memperjuangkan kebijakan-kebijakan yang diusung oleh pasangan calon tersebut.
- Komitmen pada Inklusivitas dan Keadilan Sosial
Penting bagi pemilih awal untuk memilih calon yang memiliki komitmen pada inklusivitas dan keadilan sosial. Pasangan calon yang mampu mengakomodasi keberagaman masyarakat dan memastikan setiap golongan mendapatkan hak-haknya adalah pilihan yang sesuai dengan semangat demokrasi.