Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Punahnya Terompet Tahun Baru!

31 Desember 2023   09:09 Diperbarui: 31 Desember 2023   09:15 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rosh Hashanah, "Rosh" berarti kepala atau awal, sedangkan "Hashanah" berarti awal tahun. Secara sederhana, Rosh Hashanah bermakna permulaan tahun baru. Rosh Hashanah merupakan salah satu perayaan yang sangat sakral dalam kepercayaan Yahudi. Perayaan ini dimulai pada hari pertama bulan Tishrei, yang merupakan bulan ketujuh dalam kalender Ibrani dan biasanya jatuh pada bulan September atau Oktober. Rosh Hashanah memiliki makna mendalam sebagai peringatan terhadap penciptaan dunia dan menandai awal dari "Days of Awe" (sepuluh hari pertobatan dimulai dari Rosh Hashanah sampai kepada hari Yom Kippur).

Selama perayaan ini, umat Yahudi memasuki periode introspeksi dan pertobatan yang berlangsung selama 10 hari, mencapai puncaknya pada Yom Kippur, atau Hari Pendamaian. Rosh Hashanah dan Yom Kippur keduanya dianggap sebagai "Hari Raya Besar" dalam tradisi Yahudi, dan keduanya memegang peran penting dalam menghormati Tuhan dan memperbarui hubungan spiritual orang Yahudi.

Pada tahun 2024, Rosh Hashanah dimulai saat matahari terbenam pada hari Rabu, 2 Oktober, dan berakhir saat matahari terbenam pada hari Jumat, 4 Oktober. Hal itu berarti Tahun Baru Yahudi baru akan berlangsung sekitar sepuluh bulan lagi.

  • Tradisi Terompet dalam Rosh Hashanah:

Bunyi shofar, yang dibuat dari tanduk domba jantan, memiliki peran penting dan simbolis dalam perayaan Rosh Hashanah dan Yom Kippur. Suara sedih dari alat musik kuno ini memiliki tujuan sebagai panggilan untuk bertobat dan sebagai pengingat bagi komunitas Yahudi bahwa Tuhan adalah Raja mereka. Tradisi menuntut bahwa peniup shofar memainkan empat serangkai nada khusus selama Rosh Hashanah, termasuk tekiah (seruan panjang), shevarim (tiga seruan pendek), teruah (sembilan seruan staccato), dan tekiah gedolah (seruan yang sangat panjang).

Karena keterkaitan ritual ini dengan Rosh Hashanah, hari raya ini juga dikenal sebagai Yom Teruah, yang berarti "Hari Teriakan Shofar." Ini menegaskan pentingnya bunyi shofar sebagai elemen sentral dalam merayakan dan merayakan hari besar ini.

Migrasi besar-besaran orang-orang Yahudi ke Eropa dan Amerika sekaligus membawa tradisi dan kebiasaan mereka ikut mewarnai kehidupan sehari-hari orang Yahudi dan Amerika. Meskipun sejarah terompet dapat kita telusuri sampai jauh ke abad kedua sebelum masehi di Mesir, namun penggunaan terompet untuk perayaan tahun baru nampaknya memang menjadi tradisi Yahudi yang menyebar ke penjuru dunia. Tradisi yang berakar pada kegamaan sekarang menjadi tradisi pop culture di berbagai kalangan.

  • Bagaimana dengan terompet pada perayaan tahun baru di Indonesia?

Source : Kompas.id
Source : Kompas.id

Kondisi perang Israel-Palestina dan banyaknya isu-isu dari berbagai pihak yang menyatakan meniup terompet tahun baru haram nampaknya cukup memukul omset penjualannya pada tahun ini. Setidaknya hal itu terlihat dari kondisi pedagang terompet Asemka yang mengaku hanya bisa menjual 50% dari dagangannya dibandingkan tanggal yang sama pada tahun lalu (detikfinance 28 Des 2023)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun