Tentu sebagai orangtua Ishak mengenal betul siapa anak-anaknya, tentu ia melihat perangai Esau yang kurang melihat hal-hal rohani secara mendalam. Contoh yang paling jelas adalah satu kejadian ketika Esau memilih untuk memperistri Yudit orang Het dan Basmati yang juga orang Het atau dengan kata lain perempuan-perempuan kafir. Hal itu menimbulkan kepedihan yang mendalam bagi Ribka dan ishak.Â
Bagaimana tidak Abraham ayah Ishak telah memberikan suatu teladan agar tidak mengambil istri dari bangsa-bangsa selain keluarga mereka.Â
Ishak jelas mengetahui dampak dari pemberontakan Esau terhadap aturan-aturan keturunan Abraham tersebut. Â Interpretasi alternatif untuk memaknai peristiwa "pilih kasih" tersebut mungkin dengan melihat bahwa sesungguhnya Ishak tidak buta melihat kelakuan anak sulungnya, justru karena ia sangat sayang kepada Esau yang sangat membutuhkan pendampingan.Â
Demikianlah, Ishak, Â ayahnya menghabiskan waktu dan kasih sayang lebih kepada Esau di bandingkan Yakub.Â
Yakub  terlihat lebih tenang dan  mampu mencontoh cara hidup Ishak yang mirip dengan Abraham yaitu penyembah Allah yang monoteistik. Yakub terlihat memiliki masa depan yang lebih menjanjikan karena karakternya yang dinilai penuh perhitungan dan matang secara emosi.Â
Ishak menyadari bahwa sejak awal, bahwa karakter Esau cenderung bertindak dengan cepat, terburu-buru, dan terikat pada kesenangan duniawi. Hingga saat Ishak meninggal, Esau tetap mempertahankan karakternya yang tidak berubah. Ishak sangat mencintai anaknya dan berusaha dengan penuh kasih sayang untuk mengubah sifat Esau dengan memberikan perhatian tambahan, tetapi upayanya itu tidak berhasil. Â Sebagai seorang ayah, ia mengasihi anaknya tanpa syarat, dan Ishak hanya menginginkan yang terbaik untuk Esau.Â
Di mana peran Ribka?Â
Sebagai seorang ibu, nampaknya Ribka ingin mempercepat maksud nubuat yang telah didapatnya ketika masih mengandung si kembar. Ribka ingin "menolong" Tuhan agar secepatnya menurunkan berkat bagi Yakub sehingga ia merelakan cara-cara yang curang.Â
Berkatalah Ribka kepada Yakub, anaknya "Telah kudengar ayahmu berkata kepada Esau, kakakmu: Bawalah bagiku seekor binatang buruan dan olahlah bagiku makanan yang enak, supaya kumakan, dan supaya aku memberkati engkau di hadapan TUHAN, sebelum aku mati.  Maka sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku seperti yang kuperintahkan kepadamu. Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari sana dua anak kambing  yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya.  Bawalah itu kepada ayahmu, supaya dimakannya, agar dia memberkati  engkau, sebelum ia mati. 4Â
Ribka "mengajari" Yakub anaknya untuk menyamar dengan memakai pakaian Esau agar ayahnya, Ishak, yang sudah rabun karena tua tak mengenalinya sehingga ia bisa mengaku kalau ia adalah Esau putra sulungnya dan menerima berkat yang telah dijanjikan sebelum ia mati. Yakub akhirnya berbohong kepada ayahnya sendiri supaya menerima berkat dari ayahnya.Â