Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abraham Ber-Tuhan sebelum beragama

5 Juni 2021   00:28 Diperbarui: 7 Juni 2021   13:06 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/andrijazivanovi/%C5%BEivopis/

 

Abraham bapa dari 3 agama besar dunia Yahudi, Kristen dan Islam memusakakan warisan besar bagi keberagaman sampai detik ini. Kemusafiran Abraham melambangkan perjalanan kefanaan manusia dari gemerlap dan semaraknya kehidupan di bumi mencari kota yang akan datang; kota yang lampunya hadirat Tuhan sendiri.

Kisah ini dimulai waktu ayah Abraham yang bernama Terah telah memiliki 3 anak laki-laki. Yang tertua adalah Abram (sebelum berganti nama), Nahor dan Haran. Tetapi Haran mati di negeri kelahiran mereka yaitu Ur-Kasdim .

Abram menikah dengan Sarai sedangkan Nahor saudaranya menikah dengan Milka. Terah, ayah Abram membawa rombongan keluarga ini bermigrasi dari negeri Ur-Kasdim menuju ke tanah Kanaan, tetapi belum sampai mereka disana, rombongan ini singgah di kota bernama Haran yang diyakini sekarang adalah sebuah kota di sebelah selatan Negara Turki atau sekitar 44 km sebelah tenggara provinsi anlurfa, Turki. Ayah Abram kemudian mati di kota ini.

Pada periode ini Tuhan menampakan diri kepada Abraham untuk meninggalkan negeri itu dan pergi ke suatu negeri yang baru yang akan ditunjukan kepadanya. Panggilan ini disertai janji yaitu Tuhan akan membuat Abraham menjadi suatu bangsa yang besar dan memberkatinya serta membuat namanya masyhur. Setiap orang yang memberkati Abraham akan diberkati tetapi mereka yang mengutuknya akan terkutuk serta oleh karena Abraham semua kaum di muka bumi akan mendapatkan berkat. Bayangkan Abraham musti pergi ketempat yang ia sendiri belum tahu akan kemana!

Sebagai penduduk asli Ur-Kasdim yang terkenal karena system penyembahan berhala nya yang kuat, Abraham tidak terlihat terlibat sebuah konflik batin atau pergolakan di antara dirinya ataupun keluarganya. Pertanyaan yang muncul adalah "dari mana ia tahu itu adalah Tuhan?" atau paling tidak apakah perjalanan ini tidak terlalu beresiko baginya?

Panggilan ilahi dimulai dengan perintah untuk meninggalkan secara radikal semua keterikatan alamiah (von Rad 1961,154). Abraham tidak terlihat membantah panggilan tersebut dan secara radikal menurutinya. Ia membawa keluarganya, Lot keponakannya dan seluruh harta benda yang mereka punyai.

Respon keberagamaan Abraham pertama kali terlihat dari kebersediaannya untuk meninggalkan kenyamanan kehidupan memasuki ketidakpastian kehidupan kemusafiran.

Hal pertama yang Abraham lakukan adalah membangun sebuah mezbah dan menyembah Tuhan yang menampakan diri kepadanya. Ia secara terbuka mengakui Elohim sebagai Tuhannya dan bertekad mengikuti seluruh perintah-perintah-Nya.

Mezbah adalah tempat menyembelih binatang yang biasanya berbentuk meja tinggi dari batu. Pada masa itu mezbah merupakan benda yang umum di gunakan oleh agama-agama kuno di Timur Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun