Mohon tunggu...
ayu aristaa
ayu aristaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasisw

menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjuangku yang Belum Usai

30 Juni 2024   07:54 Diperbarui: 30 Juni 2024   07:55 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Halo perkenalankan nama saya ayu arista umurku 21 tahun  biasa di panggil yul oleh orang tua saya dan temen - temen saya,. saya berasal dari keluarga yang sederhana juga saya asli orang jawa tetapi saya hanya anak perantauan ikut bersama orang tua dari sejak umur 1 tahun  saya sedikit saya suka dan ada sebuah lagu favorit yang dari kecil yang selalu dinyanyikan bersama kakak saya yaitu sebuah Lagu Berjudul liriknya seperti ini Suara Dengarkanlah Aku Cover by Tereza.

Saya mulai ikut bergabung dengan teman sebaya juga keluarga saya dan kerabat - kerabat saya.saya sudah dari kecil tinggal sebuah perdesaan tepatnya di kampung ibu saya tercinta disana terdapat rumah yang sangat indah di dalamnya terdapat banyak kenangan yang  gak bisa saya lupakan, saya sangat suka dengan lagunya dan sangat menghayati sekali.

Saya disana merasakan kenyamanan tersendiri di sebuah desa yang sangat indah lalu juga di temani dengan kakak saya yang berusaha menjaga saya sama seperti orang tua saya bedanya mereka sedang sibuk mencari rezeki untuk saya dan juga kakak saya mbah saya memaklumi hal itu namun tidak dapat di pungkiri saya juga tahu orang tua berusaha berjuang matian matian demi saya.

  Bisa sekolah bisa jajan bisa beli apapun yang saya mau  itu semua adalah bukti mereka sayang sama saya dan juga kakak maupun mbah tetapi saya tidak menjadi orang yang tamak atau boros terhadap uang saya gunakan sebaik mungkin dan dulu uang itu saya kasih ke kakak saya buat di beli beras dan lauk untuk makanan saya sudah seneng banget dan bersyukur ini merupakan sesuatu yang gabisa di lupakan buat saya.

Sekolah pun saya hanya bawa uang 2000 ribu udah bisa jajan makanan dan masih ada sisanya untuk kakak saya di tabungkan supaya ketika saya butuh ada hasilnya dan semua itu saya kumpulkan sedikit demi sedikit uang itu saya gunakan unuk beli tas dan buku sendiri. Lalu ketika saya di sekolah SD kampung desa wotgalih saya duduk di barisan tengah kedua dengan teman saya berkenalan dengan dia.

Dan saya mulai belajar dikelas dengan guru perempuan saya lupa namanya siapa dan saya teringat sekali kenangan ketika di tanya jawab di papan tulis saya di tanya guru tersebut siapa nama kamu nak saya jawab nama saya ayu bu apakah kamu bisa jawab soal pelajaran matematika? dengan lantangnya saya mampu menjawabnya dan guru itu bilang kepada saya kamu pintar sekali nak terima kasih bu ucapku.


Dan kesokaan hari guru saya juga tanya soal cita - cita dan sebuah motivasi " tanya guru kamu mau jadi apa" ? ucapku ingin menjadi dokter bu saya ingin menolong orang lain yang lebih membutuhkan bu guru itu menjawab "masyaa allah mulia sekali nak cita - cita kamu semoga orang tua kamu bangga ya '' makasih bu doanya semoga ibu juga di lancarkan segala urusanya ya saya doakan bu guru.

Saya pengen perjuangin cita cita saya saya ingin membuktikan pada semua orang bahwa saya bisa dan mampu memuwudkan impian saya sendiri juga bisa menjadi kebanggaan buat orang tua saya dan keluarga besar saya pada bangga hasil prestasi saya walaupun banyak rintangan serta ujian yang saya lalui untuk semua.

Dan saat ini juga saya kuliah di universitas pamulang jurusan sastra indonesia. yang merupakan universitas yang saya kagumi dan pengen bisa kuliah disini dengan murah tapi kualitas terjangkau. meskipun Ayah dan Ibuku hanyalah seorang wirausaha tetapi saya bangga karena kasih sayang mereka yang sangat tulus kepadaku dan saya bersyukur kepada tuhan masih diberikan panjang umur serta sehat selalu.

Sejak saat kecil SD kelas 1 saya di nasehati oleh ibuku nak ketika kamu sudah besar kamu mau jadi apa? saya jawab = jadi dokter bu sejak saat itulah ibuku tersenyum dan menangis nak kalo kamu sudah sukses dan cita cita kamu terkabulkan sama allah jangan lupa kamu harus  inget sama ibu dan bapak ya nak dan juga jgn lupa sama kewajiban kamu sama tuhan untuk sholat dan berdoa ya ucapku Aamiin terima kasih ibu dan ayahku tercinta.

Dan ketika itulah takdirku gak sesuai ekspektasi bahwa orangtuaku pengen aku menjadi dokter namun dengan keterbatasan ekonomi akhirnya aku tak mampu untuk bersekolah kedokteran tetapi jujur aku sedih karena harus mengalah untuk tidak egois hanya karena sebuah keinginan dan gak akan bikin aku patah semangat buat berjuang meskipun cita citaku bukanlah kedokteran tetapi aku bangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun