“Ya ampuuuuuun, ini gimana nih? Impianku hancur berantakan, acakadul, nggak karu-karuan. Aduh bingung. Gimana dong?” Hayoo, pasti kamu akan selebay ini kan kalo impian mu hancur berantakan? Hmm, atau malah jangan-jangan aku yang seperti itu ya? Duh, malah jadi buka kartu deh.
Okay deal dulu deh sama kalimat ini, “Nggak semua yang kita impikan bisa kita miliki”. Deal or no deal? Deal. Selamat kamu mendapatkan 20 juta dipotong pajak 100%, ya ngaco pake banget nih.Kembali ke topik kita, mungkin kalian ada yang bertanya-tanya “apa sih yang harus akulakukanwaktu impianku hancur lebur?” Okay kawan, ada yang bisa menjawab pertanyaan ini? Ya ampun, giliran ditanyain malah balik tanya. Hihi.
Yah, yang namanya hidupmemang nggak semua mimpi bisa jadi kenyataan, nggak semua harapan bisa terwujudkan. Kamu juga pernah kan kawan? Kalo aku sih sering banget malah. Waktu impianku hancur lebur acakadul berantakan rasanya seperti habis digempur pasukan NATO sama Navi Seal, diserang rudal Taliban, ditembak sama senapan serbu Densus 88, dsb. Huhu, hatiku hancur deh. Tragis banget.
Tapi terkadang hati nuraniku akan menghibur dengan kalimat “Sudahlah ay, mungkin Tuhanlagimenunjukkankalo impianmu itu bukan yang terbaik buat kamu. Mungkin Tuhanlagimengajarkankedewasaan dengan memberikan hikmah lewat kehancuran impianmu. Bisa jadi Tuhanakanmemberikan yang jauuuh lebih baik dibandingkan dengan impian mu itu kan?”. Setuju nggak nih, Kawan?
Oh iya. Tau nggak Kawan, dulu kawan senior di fakultasku pernah bilang “Semua orang itu dikasih anugerah kecerdasan, De. Kelebihan itu jangan cuma kita pakai buat mengendalikan bidang akademik tetapi seharusnya dipakai juga buat mengendalikan kedewasaan kita dalam mengatasi semua masalah hidup. Kalo misalkan kamu ada masalah jangan cuma dirasakan karena itu pasti cuma bikin kamu merasa sakit banget. Coba dipikir sedikit buat nyari solusinya. Di balik gelap akan ada terang, hikmahnya pasti ada. Penderitaan yang selama ini datang pasti akan membuat kamu lebih kuat lagi dari yang kemarin, De.” Wah wah, nasehatnya bagus nggak tuh kawan? Yah, aku pikir nasehat dari kawan seniorku tadi tuh benar-benar bagus dan menjadi cambuk buat aku.
Mungkin yang dikasih dan yang diambil samaTuhanitu adalah apapun yang pas buat kita kan ya, Kawan?Pas berdasarkan pengetahuan Tuhan, bukan pas menurut ukuran kemauan kita. Karena kalau menuruti keinginan kita pasti yang pas dengan hawa nafsu kita. Ya namanya juga manusia, kan sukanya yang enak-enak aja kan ya?
Baiklah, sekarang gimanakalo impian kita untuk bersatu dengan si dia itu sudah hancur lebur? Mau mengeluh? Menangisi hal yang sudah berlalu? Menumpuk rasa sakit hati? Atau dendam sampai terlampiaskan?
Jelas semua itu nggak akan mengobati luka, Kawan.Semua itu cuma sia-sia. Menyimpan amarah dan dendam cuma akan memperborok hati, jangan dehKawan. It’s really not worthed at all.
Terus apa kita harus menyerah setelah mimpi kita sirna? Tentu nggak, karena impian kita nggak cuma satu saja kan? Habis ini kita harus membuat impian lain yang jauh lebih indah. Nangis dulu sih boleh tapi jangan lama-lama ya, Kawan?Nanti kehabisan waktu buatmenyusun impian baru loh.
Jangan menangis dan mengurung diri di kamar, Kawan. DR. 'Aidh al-Qarni pun pernah berkata “Mengurung diri dalam kamar yang sunyi bersama kekosongan yang membahayakan merupakan cara ampuh untuk bunuh diri. Karena itu, mengapa Anda harus menyerahkan diri kepada ‘pembisik-pembisik’ kesusahan dan kesedihan?Keluarlah dari rumah, dakilah gunung-gunung, jamahlah tanah di lembah-lembah, panjatlah batang-batang pepohonan, dan reguklah air yang jernih. Padasaat itu, Anda akan menemukan jiwa Anda benar-benar merdeka dan bebas seperti burung yang berkicau di angkasa kebahagiaan”.
Hal tersebut memang benar, Kawan. Menjelajahi pelosok-pelosok negeri merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Bahkan para dokter sudah banyak merekomendasikan kepada mereka yang sedang stress menghadapi suatu persoalan dan tertekan oleh beratnya beban hidup agar melepaskan semua itu dengan berjalan ke tempat-tempat indah yang tak pernah ia kunjungi sebelumnya. Oleh karena itu, ayo sesekali kita berjalan menjelajah pelosok negeri buat mencari ketenangan, bergembira, berpikir, dan sekaligus menghayati ciptaan Tuhan yang sangat luas ini.
Intinya, jalan keluar waktu impian kita hancur adalah membangun impian baru, terus berusaha, dan tetap berdoa.KaloTuhanmengabulkan maka semua akan dimudahkan.God is closer to those with broken hearts, isn’t it?
Sudahlah, biarkan saja apa yang sudah terambil.Jangan biarkan hati kita luka terlalu lama, nanti kalo sampai busuk gimana dong?Hehe. Actually, the bad things in life open your eyes to the good things you weren’t paying attention. Buatlah mimpi baru yang jauh lebih indah. Kalo hancur lagi coba pikirkan, mungkin cara yang kemarin salah maka betulkan dan bangun rencana lagi.Hasilnya pasti jauh lebih indah kan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI