Mohon tunggu...
Ayu Mellisa
Ayu Mellisa Mohon Tunggu... mahasiswa -

art lover, music maniac, philosophy seeker, beatlemania, out of the box

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pelajaran dari Kompasiana

14 Januari 2011   08:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:36 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya sampai juga saya pada tag Paramadina-32!!

Betapa bahagianya saya karena akhirnya saya bisa menyelesaikan misi kejar setoran kompasiana ini dengan berhasil mencapai angka 32 pada posting saya. Puji Tuhan!!! Kebahagiaan saya ini sebenarnya tidak sekadar karena saya sudah menyelesaikan tugas ini tapi juga karena saya mendapatkan banyak sekali pelajaran dari Kompasiana.

Dari awalnya saya tidak mengetahui apa itu Kompasiana, sekarang saya justru terjun ke dalamnya. Dari yang awalnya tidak bisa menulis, sekarang sedikit-sedikit saya bisa mengerti bagaimana menulis terutama menuliskan hal-hal yang biasa saja menjadi menarik untuk disimak. Yang paling membuat saya belajar adalah ketika teman-teman Kompasioner yang lain menanggapi tulisan-tulisan yang saya buat. Hal ini menjadi semacam kelas mentoring bagi saya yang merupakan pemula di Kompasiana. Tanggapan-tanggapan dari para kompasioner juga menjadi semangat saya dalam menulis. Bahkan ketika ada yang beranggapan negatif dengan tulisan saya, itu menjadi semacam pemacu saya dalam menuliskan ide-ide berikutnya.Betapa berharganya apresiasi dari teman-teman, terimakasih J.

Betapa senangnya saya ketika saya melihat bahwa salah satu tulisan saya dibaca oleh lebih dari 600 orang, hal itu menjadi semacam penghargaan sekaligus barometer saya akan beberapa hal. Barometer yang saya maksud adalah ternyata masih banyak orang Indonesia yang gemar membaca dan aktif menulis. Betapa bangganya pula ketika masih ada yang mau membaca dan menanggapi pengalaman-pengalaman saya.

Terimakasih kepada dosen TPI saya, Bu Ijul, yang sudah memperkenalkan saya pada situs yang keren ini. Ternyata memang menulis itu harus dibiasakan agar otak kita lebih peka terhadap keadaan sekitar. Melalui Kompasiana pula saya belajar bagaimana menulis menarik dan unik, yang benar-benar mencerminkan gaya saya yang nantinya akan dikoreksi juga oleh teman-teman Kompaioner lain. Hal ini yang menjadi nilai lebih Kompasiana dimata saya, karena di Kompasiana banyak para penulis yang sudah pro dan baik hati mau sharing pengalaman menulis. Ini yang tidak saya temukan di situs-situs "curhat" lain, apresiasi dan solusi.

Harapan saya, sih, saya gak  berhenti begitu saja dalam menuliskan pemikiran dan opini saya di Kompasiana. Semoga semangat saya juga tetap berapi-api dalam menjadi seorang newbie Kompasioner. Semoga teman-teman Kompasioner juga mau membantu saya dalam memperbaiki teknik dan cara penulisan saya agar lebih layak dibaca. Terimakasih atas pelajaran dari Bu Ijul, teman-teman Kompasioner, dan Kompasiana.

Kompasiana makes me wanna be writer mania!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun