Di bawah sinar mentari ku kayuh kaki
Menitik kerikil menuju garis suci
Demi sebuah mimpi ku lenturkan deriji
Tuk yakinkan jiwa searah dengan hati
Melabui dongeng, gemerlap tapi pasti
Jam berganti hari, tak bertambah panjang
Kurangi waktu, tambahkan semangat juang
Asa ku tak terhenti hanya di depan gerbang
Meskipun hati berkata ini bagaikan beban
Figur-figur teladan hidupkan mimpi
Tumbuhkan asa, kuburkan beban dalam sepi
Tak sanggup ku nyanyikan nada, canda dan tawa
Saat kegagalan datang menyapa
Malam tak lagi bersimbol mimpi
Tak urung ku nanti bintang dalam hening
Pagi tak lagi nampak tawarkan kekosongan
Mentari pun bersujud doakan perjuangan
Tatkala siang bercampur keringat penuh asa
Sinarnya menembus jendela, ruang penuh dosa
Keikhlasan dan kesabaran mutlak adanya
Inikah panah penentu kesuksesan
Sajak nada tawarkan irama tak tampak mata
Sajadah telentang rebahkan tubuhnya
Air suci percikkan sejuknya
Tasbih terurai, gemerincing suaranya
Dzikir dan doa mengawali suatu masa
Panjatkan harapku pada sang kuasa
Lidah dan hati bayangkan akhir bahagia
Ku yakin mimpi itu pasti kan jadi nyata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H