Haid atau menstruasi merupakan perdarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan endometrium (menurut Prawirohardjo, 2005)
Secara normal menstruasi berlangsung pada usia 10-19 tahun, disamping itu proses terjadinya menstruasi dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya gizi, penyakit, cara hidup, sosial budaya dan rangsangan-rangsangan dari luar (Liewellyn & Jones, 1997)
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya, panjang siklus yang normal atau dianggap sebagai siklus haid yang klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Rata-rata panjang siklus haid dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus haid pada gadis usia 12 tahun adalah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun 27,1 hari, pada wanita wanita usia 55 tahun 51,9 hari. Lamanya haid biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-dikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama haidnya tetap (Prawirohardjo, 1999).
Pada haid normal lama siklus antara 21-35 hari, lama perdarahan 2-7 hari, perdarahan 20-80 cc per siklus, tidak disertai rasa nyeri, darah warna merah segar tidak bergumpal serta terjadi ovulasi.
Dismenorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, berupa rasa tidak enak diperut bagian bawah dan seringkali diiringi dengan rasa mual. Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita mudah pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan. Karena gangguan ini sifatnya subyektif, walaupun frekuensi dismenorea cukup tinggi dan penyakit ini sudah lama dikenal, namun sampai sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan dengan memuaskan. (Prawirohardjo, 1999).
A.Etiologi
Penyebab pasti dismenorea primer belum diketahui. Diduga faktor psikis sangat berperan terhadap timbulnya nyeri. Dismenorea primer umumnya dijumpai pada wanita dengan siklus haid berovulasi. Penyebab tersering dismenorea sekunder adalah endometriosis dan infeksi kronik genetalia enternal. (Kapitaselekta, 2001).
B.Manifestasi Klinis
Dismenorea Primer
1.Usia lebih muda
2.Timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur
3.Sering pada nulipara
4.Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastik
5.Nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama atau hari kedua haid
6.Tidak dijumpai keadaan patologi pelvik
7.Sering memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa
8.Pemeriksaan Pelvik normal
9.Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan dan nyeri kepala
Dismenorea Sekunder
1.Usia lebih tua
2.Cenderung timbul setelah dua tahun siklus haid teratur
3.Tidak berhubungan siklus dengan paritas
4.Nyeri sering terasa terus menerus setiap tahun
5.Nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersama dengan keluarnya darah
6.Berhubungan dengan kelainan pelvik
7.Tidak berhubungan dengan ovulasi
8.Seringkali memerlukan tindakan operatif
9.Terdapat kelainan pelvik
C.Diagnosis
Dibuat dari keluhan-keluhan yang timbul, selalu berhubungan dengan haid. Pada dugaan adanya endometriosis maupun infeksi kronik perlu dilakukan laparoskopi diagnostik (Kapitaselekta, 2001).
D.Penatalaksanaan
- Penerangan dan Nasehat
Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenorea adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Nasehat-nasehat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup dan olahraga mungkin berguna. Kadang-kadang diperlukan psikoterapi.
- Pemberian Obat Analgesik
Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat ditempat tidur dan kompres panas pada bagian perut bawah untuk mengurangi rasa sakit. Obat analgesik yang sering diberikan adalah preparat kombinasi aspirin, fenasetin dan kafein. Contohnya acet-aminophen, postan dan novalgin.
- Terapi Hormonal
Tujuan terapi hormonal adalah menekan ovulasi. Tindakan ini bersifat sementara dengan maksud untuk membuktikan bahwa gangguan merupakan dismenorea primer. Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian pil kombinasi kontrasepsi
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA Nn. AYU DENGAN DISMENOREA DI RB M YUSUF
KALIBALANGAN LAMPUNG UTARA
TAHUN 2010
I.Pengumpulan Data Dasar
A.Pengkajian
1.Identitas
Nama: Nn. Ayu
Umur: 17 Tahun
Agama: Islam
Suku: Jawa
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: Pelajar
Alamat:Sido Mukti
B.Anamnesa
Tanggal 17 November 2010Pukul 08.00 WIB
a.Alasan kunjungan saat ini
Klien mengatakan sering merasa nyeri di perut bagian bawah pada saat sebelum dan hari pertama menstruasi.
b.Riwayat Menstruasi
Menarche: 14 Tahun
Siklus: 28 Hari
Lamanya: 6-7 Hari
Sifat Darah : Merah, encer dan tidak menggumpal
Banyaknya: 2 – 3 kali ganti pembalut
c.Riwayat Kesehatan
a.)Kesehatan Klien
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular dan keturunan seperti jantung, DM, Hipertensi, malaria, asma, dan penyakit menular seksual.
b.)Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular dan keturunan.
d.Riwayat Psikososial
a.)Klien merasa cemas dengan kondisinya saat ini karena klien tidak dapat beraktivitas seperti biasanya
b.)Klien berharap rasa nyerinya pada saat menstruasi dapat diatasi
e.Aktivitas sehari – hari
a.)Nutrisi
1.Sebelum Haid : Klien makan 3x sehari dengan porsi nasi, lauk, sayur seadanya. Ibu minum 7 – 8 gelas/ hari.
2.Saat Haid : Klien makan 2 x sehari, Klien kurang nafsu makan.
Klien minum 7 – 8 gelas/ hari.
b.)Eliminasi
1.Sebelum Haid: BAB = 1x/hariBAK = 3 – 4 x/hari
2.Saat Haid: BAB = 1x/hariBAK = 6 – 7 x/hari
c.)Istirahat dan Tidur
1.Sebelum Haid: Klien tidur malam 7- 8 jam/hari. Tidur siang 2 jam/hari.
2.Saat Haid: Klien tidur malam 7- 8 jam/hari. Tidur siang tidak pernah.
d.)Personal Hygiene
Saat haid, klien mandi 2 x sehari, ganti pakaian dan pembalut 2 x sehari.
e.)Aktivitas/Olahraga
Klien hanya mengerjakan pekerjaan rumah. Bila klien bekerja terlalu berat, klien merasa pusing dan cepat lelah. Klien tidak pernah melakukan olahraga.
C.Pemeriksaan
1.Keadaan Umum
a)Kesadaran umum: baik
b)Tanda-tanda vital
TD: 120/70 mmHg
RR: 18 x/ menit
Nadi: 82 x/ menit
Temperatur:36,8°C
c)Berat Badan:50 kg
d)Tinggi badan: 157 cm
2.Pemeriksaan Fisik
a)Inspeksi
1.Rambut:Lurus, tidak ada ketombe, rontok sedikit, keadaan bersih.
2.Muka: Bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada oedema
3.Mata:Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, berfungsi dengan baik, keadaan bersih.
4.Hidung: Bentuk simetris, keadaan bersih, dan tidak ada pembesaran polip, berfungsi dengan baik.
5.Mulut: Tidak ada kelainan bentuk pada mulut, tidak ada stomatitis, keadaan gigi bersih, tidak ada caries, tidak ada pembesaran tonsil.
6.Telinga:Bentuk simetris, keadaan bersih, fungsi pendengaran baik.
7.Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, dan tidak ada pembengkakan vena jugularis.
8.Dada: Bentuk simetris, pergerakan nafas teratur, tidak ada benjolan abnormal.
9.Abdomen: Bentuk simetris.
10.Punggung: Bentuk simetris, segitiga micheles simetris, keadaan bersih, tidak ada nyeri.
11.Genetalia: Keadaan bersih, tidak ada haemorroid.
12.Ekstremitas
a)Atas: Bentuk simetris, tidak ada cacat, dapat berfungsi dengan baik.
b)Bawah: Bentuk simetris, tidak ada oedema, dapat berfungsi dengan baik.
b)Auskultasi
1.Jantung: Detak jantung teratur, tidak terdengar mur-mur
2.Paru-paru: Tidak terdengar ronchi dan wheezing.
c)Perkusi
Reflek patella positif dan reflek babinski negatif.
II.Interpretasi Data Dasar
a.Diagnosa
Klien usia 17 tahun dengan dismenorea
Dasar :
1.Klien mengatakan pada saat haid sering nyeri pada perut bagian bawah
2.Klien mengatakan sering pusing dan cepat lelah
3.Klien mengatakan siklus haidnya tidak teratur
b.Masalah
1.Dismenorea
Dasar :
Klien mengatakan sering merasa nyeri di perut bagian bawah pada saat sebelum dan hari pertama menstruasi.
2.Gangguan Pola Aktivitas
Dasar :
a.Klien mengatakan bila menstruasi, klien tidak dapat mengerjakan pekerjaan seperti biasanya
b.Klien tidak pernah olahraga. Bila klien bekerja terlalu berat, klien merasa pusing dan cepat lelah.
III.Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Observasi lebih lanjut tentang dismenora, bila dismenorea berlanjut dan tidak teratasi kemungkinan klien mengalami gangguan reproduksi.
IV.Identifikasi Kebutuhan Terhadap Tindakan dan Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter kandungan atau tenaga kesehatan lainnya, jika terjadi komplikasi lebih lanjut.
V.Perencanaan
a)Informasi kondisi klien saat ini
1)Beritahu klien tentang hasil pemeriksaan
2)Deteksi adanya kelainan / komplikasi
3)Anjurkan klien untuk memeriksakan diri bila nyerinya tidak teratasi
4)Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan pada klien
b)Informasi tentang gizi pada klien
1)Jelaskan pada klien tentang makanan bergizi
2)Anjurkan pada klien makan makanan bergizi
3)Berikan analgetika (Paracetamol), B Complex dan Vitamin C
c)Informasi tentang dismenorea
1)Jelaskan pada klien pengertian dismenorea
2)Ajarkan pada klien untuk mengompres perutnya dengan air hangat bila perutnya terasa nyeri
3)Anjurkan pada klien untuk melakukan olahraga secara teratur.
4)Evaluasi kemampuan klien untuk mengulang penjelasan yang telah diberikan.
VI.Pelaksanaan
a)Menjelaskan pada klien kondisinya saat ini
1)Memberitahu klien tentang hasil pemeriksaan
2)Mendeteksi adanya kelainan / komplikasi
3)Menganjurkan klien untuk memeriksakan diri bila nyerinya tidak teratasi
4)Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan pada klien
b)Informasi tentang gizi pada klien
1)Menjelaskan pada klien tentang makanan bergizi
2)Menganjurkan pada klien makan makanan bergizi
3)Memberikan analgetika (Paracetamol), B Complex dan Vitamin C
c)Informasi tentang dismenorea
1)Menjelaskan pada klien pengertian dismenorea
2)Mengajarkan pada klien untuk mengompres perutnya dengan air hangat bila perutnya terasa nyeri
3)Menganjurkan pada klien untuk melakukan olahraga secara teratur.
4)Mengevaluasi kemampuan klien untuk mengulang penjelasan yang telah diberikan.
d)Menganjurkan klien untuk datang kembali jika ada keluhan
VII.Evaluasi
1.Klien mengerti tentang kondisinya saat ini.
2.Klien berjanji akan melakukan kunjungan ulang bila nyerinya tidak teratasi
3.Klien mau minum paracetamol 3 x 1, B Komplek 3 x 1 dan Vitamin C 3x1.
4.Klien mengerti tentang dismenorea
5.Klien mau mengkonsumsi makanan bergizi terutama sayur-sayuran dan buah-buahan.
6.Klien akan beristirahat yang cukup dan olahraga secara teratur
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 17 November 2010, Pukul 08.30 WIB
S : 1. Klien merasa lega dengan penjelasan yang diberikan
2. Klien berharap masalahnya dapat teratasi dan tidak akan mengalami dismenorea lagi pada haid berikutnya
O : 1.Kesadaran umum: baik
2.Tanda-tanda vital
TD: 120/70 mmHg
RR: 20 x/ menit
Nadi: 80 x/ menit
Temperatur:37°C
3.Berat Badan:50 kg
4.Tinggi badan: 156 cm
5.Klien tampak lebih tenang
A : 1. Diagnosa
Remaja usia 17 tahun dengan gangguan menstruasi (dismenorea)
Dasar :
a.Klien mengatakan perutnya sakit sebelum dan hari pertama haid
b.Klien tampak kesakitan
2. Masalah
Untuk sementara tidak ada
P : 1. Jelaskan pada klien kondisinya saat ini
2. Anjurkan klien untuk berolahraga
3. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi obat yang telah diberikan
4. Anjurkan klien untuk memenuhi nutrisinya dengan mengkonsumsi makanan bergizi
5. Anjurkan klien untuk datang kembali jika ada keluhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H