Mohon tunggu...
Ayu Wulan Agustina
Ayu Wulan Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi menulis, menggambar, mendengarkan musik, travelling, dan membuat sesuatu yang berhubungan dengan kerajinan tangan. Saya sangat senang membaca novel dan menonton drama atau film yang bergendre komedi, love story, dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kuat Konsep Karl Marx di Bidang Filsafat, Ekonomi, hingga Politik

8 Januari 2024   08:03 Diperbarui: 8 Januari 2024   08:05 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karl Marx adalah seorang filsuf, ekonom, sejarawan, sosiolog, dan jurnalis Jerman. Ia lahir pada tanggal 5 Mei 1818 di Trier, Jerman, dan meninggal pada tanggal 14 Maret 1883 di London, Inggris. Setelah lulus dari Universitas Berlin pada tahun 1841, Marx mulai menulis untuk surat kabar radikal di Jerman. Ia juga mulai mengembangkan pemikirannya tentang kapitalisme dan sosialisme. Pada tahun 1848, Marx dan temannya Friedrich Engels menulis Manifesto Komunis, yang menjadi salah satu dokumen paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran sosial. Manifesto Komunis menyerukan revolusi proletariat, atau revolusi oleh kelas pekerja.

Pada tahun 1849, Marx dipaksa meninggalkan Jerman karena tulisan-tulisannya yang radikal. Ia pindah ke Paris, dan kemudian ke London, di mana ia tinggal selama sisa hidupnya. Di London, Marx melanjutkan menulis dan penelitiannya. Ia juga menjadi aktif dalam gerakan buruh internasional.

Marx mengembangkan sejumlah konsep yang telah menjadi pengaruh yang kuat dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, ekonomi, dan politik. Yaitu sebagai berikut ini :

1. Materialisme historis: Marx berpendapat bahwa sejarah ditentukan oleh perkembangan kekuatan-kekuatan material, seperti ekonomi. Karena hal ini sangat berpengaruh penting terhadap kesejahteraan kehidupan selanjutnya dan perkembangan lainnya.

2. Pertentangan kelas: Marx berpendapat bahwa masyarakat kapitalis terpecah menjadi dua kelas utama, yaitu kelas borjuis (majikan) dan kelas proletar (buruh). Yang mana inilah yang menjadi tolak ukur dan keinginan kuat manusia untuk bisa menyamakan derajatnya dengan majikannya ataupun lebih baik lagi, karena jika tidak mereka akan terus disepelekan dan tidak dianggap keberadaannya.

3. Surplus value: Marx berpendapat bahwa kapitalis mengambil keuntungan dari pekerja dengan mengeksploitasi tenaga kerja mereka. Seperti jam kerja yang berlebihan tapi tak sesuai dengan upah atau gaji yang mereka terima selama mereka bekerja, serta kebanyakan dari kaum buruh tidak sadar jika mereka di eksploitasi tenaga kerja mereka hingga mereka terus hidup dibawah kemiskinan.

4. Alienasi: Marx berpendapat bahwa kapitalisme menyebabkan pekerja teralienasi dari pekerjaan mereka, dari sesama mereka, dan dari diri mereka sendiri. Ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan lebih dan mudah untuk diatur.

Konsep-konsep Marx telah digunakan untuk menganalisis berbagai aspek masyarakat, termasuk ekonomi, politik, dan budaya. Karyanya telah menjadi dasar bagi berbagai gerakan sosial dan politik di seluruh dunia. Untuk menjadi acuan atau dasar dalam pengambilan keputusan untuk menentukan arah yang tepat untuk mereka bergerak dan menentukan target yang ingin dicapainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun