Mohon tunggu...
Ayu Wulan Agustina
Ayu Wulan Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi menulis, menggambar, mendengarkan musik, travelling, dan membuat sesuatu yang berhubungan dengan kerajinan tangan. Saya sangat senang membaca novel dan menonton drama atau film yang bergendre komedi, love story, dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dekontruksi Derida

8 Januari 2024   02:33 Diperbarui: 8 Januari 2024   06:39 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jacques Derrida ia lahir pada 15 Juli 1930, El-Biar, Aljazair dan meninggal pada 9 Oktober 2004, Paris,Prancis. Pada tahun 1949, Derrida pindah ke Prancis untuk melanjutkan studinya di cole Normale Suprieure yang bergengsi di Paris. Di sana, ia belajar filsafat di bawah bimbingan filsuf Prancis terkemuka seperti Louis Althusser dan Michel Foucault. Derrida sangat dipengaruhi oleh filsuf fenomenologi Edmund Husserl dan ahli bahasa Ferdinand de Saussure. Setelah lulus dari cole Normale Suprieure pada tahun 1956, Derrida mengajar filsafat di berbagai universitas di Prancis, termasuk cole Normale Suprieure dan Collge de France. Pada tahun 1967, ia diundang untuk mengajar di Universitas Johns Hopkins di Baltimore, Maryland, di mana ia memperkenalkan pemikirannya kepada audiens Amerika.

Ia merupakan filsuf yang terkenal dengan konsep "Dekontruksi" yaitu bahwa tidak ada makna yang stabil atau permanen, dan bahwa semua teks dan wacana mengandung kontradiksi (pertentangan antara dua hal yang sangat berlawanan atau bertentangan) dan inkonsistensi ( tidak konsisten atau berubah-ubah). Yang mana hadirnya pemikiran ini untuk memungkinkan setiap teks punya makna yang berbeda. Tetapi pembacanya harus membaca dengan cermat serta teliti, sehingga bisa membedakan antara pernyataan yang seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran yang sebenar-benarnya. Bagi Derida peran dekonstruksi sangat penting untuk memahami teks dan wacana. Dekonstruksi dapat membantu kita untuk melihat teks dan wacana dari perspektif baru, dan untuk mengungkap makna yang tersembunyi. 

Seperti saat kita membaca berita di media sosial dan wacana publik sering kali banyak berita-berita ataupun cerita-cerita yang di buat lalu di publish, lalu menjadi terkenal dan menjadi perbincangan hangat tanpa ada yang mencari tahu kebenarannya. Melalui teori dekonstruksi, Derrida melihat bahwa teks tidak lagi sebagai tatanan yang utuh melainkan arena pergulatan yang terbuka. Kepastian tunggal yang selalu dicari dan diagung-agungkan manusia modern merupakan suatu keniscayaan. Satu-satunya yang dapat dikatakan pasti hanyalah ketidakpastian. Oleh sebab itu kepastian menurut Derida adalah ketidakpastian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun