Mohon tunggu...
Ayu Lestari
Ayu Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Nama : Ayu Lestari

Mahasiswa_Fakultas Tarbiyah_STAI AL-HIDAYAT LASEM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Di Balik Kepayahan dari Murid, Mbah Him Jadi Guru Ngaji yang Sabar dan Luwes

30 Juli 2022   10:48 Diperbarui: 18 November 2022   21:44 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Guru mengaji. (sumber: KOMPAS)

"Memupuk spiritualitas anak dengan mengaji adalah menjadi salah satu bekal anak untuk ke depannya."

Berbicara soal guru yang melekat dengan julukan pahlawan tanpa tanda jasa. Memang ada nyatanya, namun tidak semuanya guru seperti itu. 

Ada klasifikasi guru yang mengajar dengan tulus dan bersuka cita, ada pula yang mengajar dengan bermaksud mendapatkan gelar dan upah semata. 

Walaupun memang terkesan realistis. Tapi ketahuilah, siapa yang memberikan ilmu dengan tulus, ilmu itu akan selalu melekat di hati para muridnya. Itu sudah menjadi hukum alam.

Kisah inspiratif ini, nyata terjadi di kehidupanku. Yang mana sejak saat kecil, aku mempunyai guru ngaji yang sangat luar biasa. 

Guru ngajiku bernama Ibu Siti Muhimmah. Beliau adalah tetangga belakang rumahku. Mbah Him, itulah panggilan akrabku terhadapnya.

Sebelum aku belajar mengaji di Mbah Him, aku sempat mengaji di salah satu guru Madrasah Ibtidaiyahku dulu yang bernama Bapak Ali Imron. 

Tidak jauh berbeda dengan Mbah Him, beliau memiliki karakter yang baik, sabar, tegas, dan cara mengajari murid-muridnya mengaji sangat telaten dan jelas. Tidak heran kalau para santrinya paham dan lanyah untuk mengaji.

Karena suatu keadaan, akhirnya Ibuku untuk pindah mengaji yang semula ke Pak Ali, beralih ke Mbah Him.

Karena beberapa alasan yang menyertai, salah satunya karena sudah terlalu banyak murid-murid beliau yang ingin mengaji. Sedangkan waktu itu aku masih berumur 4 tahun.

Sekilas biografi dari Mbah Him. Beliau merupakan istri dari Bapak Mudhofar yang berasal dari Lasem, Jawa Tengah sedangkan Ibu Siti Muhimmah yang berasal dari Tuban, Jawa Timur. Berkat pernikahan tersebut, Mbah Him memiliki 4 anak, yakni 2 putra dan 2 putri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun