Hawa itu ajakan atau hasrat dari diri manusia untuk berbuat baik, sedangkan nafsu merupakan ajakan atau hasrat manusia yang mengarahkan pada perbuatan buruk, kei, dan lain sebagainya.Â
Secara hemat, jiwa tersebut berasal dari organ rohani yang berkolaborasi kepada organ-organ jasmani dengan tujuan menyalurkan energi untuk melakukan sesuatu yang diselaraskan dengan hadirnya hawa dan nafsu.
Contoh: saat ingin belajar, otomatis organ rohani memberikan sinyal kepada organ jasmani untuk menggerakkan otaknya agar manusia itu dapat mengetahui bahwa ia ingin bermain. contoh lagi, disaat orang tersebut ingin membunuh. Maka organ jasmani dan rohani saling bertaut dan menyalurkan nafsunya untuk membunuh seseorang yang menjadi sasaran pembunuhan.
Dengan begitu, adapun delapan kategori jiwa yang harus kamu ketahui:
- Ammarah
Yap, kategori jiwa ammarah ini merupakan golongan jiwa manusia yang belum bisa membedakan hal buruk dan hal baik, sekaligus belum bisa membandingkan peristiwa yang ma'ruf dan mungkar.
- Lawwamah
Kedua, untuk kategori jiwa yang mana sudah di fase dapat membedakan rasa insyaf dan menyesal apabila seseorang tersebut telah melakukan kesalah dimana setelah kejadian itu, malah mengubah karakter buruk dari seseorang tersebut menjadi lebih baik.
- Musawwalah
Ketiga, jiwa manusia yang dapat memposisikan atau menyesuaikan keadaan dan merasa dirinya belum begitu baik dalam berperilaku. Terkadang, orang yang sudah ada di tahap ini lebih senang menyembunyikan kebaikan-kebaikannya kepada orang lain karena ia malu dan merasa perbuatan baik yang telah ia perbuat selama ini belum begitu cukup untuk menutupi dosa-dosa di masa lampau.
- Muthmainnah
Menuju ke proses yang lebih mendalam, kali ini jiwa seseorang yang telah mendapatkan suatu pemeliharaan jiwa yang baik di dalam dirinya. Seseorang yang memiliki jiwa seperti ini dominan dapat menguasai dirinya untuk melakukan perbuatan yang keji. Seperti menahan laku untuk mencuri, berbohong, berbuat zina dan lain-lain.
- Muthamah
Lain lagi dengan fase jiwa seseorang di level "Muthamah" ini. Mengapa demikian karena jiwanya  senantiasa dikaruniai berupa ilham dari Allah SWT berupa ilmu dan akhlakul karimah yang kompleks.
- Raadliyah
Mirip-mirip dengan sifat qonaah. Manusia yang telah melewati fase jiwa yang seperti ini cenderung ridha dan merasa cukup atas nikmat yang sudah ia dapatkan selama hidupnya.
- Mardliyah
Jiwa manusia yang senantiasa di balut dengan ridha dan anugerah yang diberikan, dengan senantiasa selalu berdzikir, berlaku ikhlas dan mempunyai sisi kemuliaan.
- Kaamilah