Mohon tunggu...
Ayu Syalfirah
Ayu Syalfirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut STIAMI

Saya merupakan mahasiswa jurusan Manajemn Komunikasi dari Institut STIAMI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Feminis Bukan Hanya tentang Perjuangan Perempuan: Diskriminasi Gender dalam Kehidupan Sehari-Hari

10 Januari 2024   14:46 Diperbarui: 10 Januari 2024   15:30 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Diskriminasi gender dalam kehidupan", Feminisme adalah gerakan sosial dan politik yang mengadvokasi hak-hak perempuan atas dasar kesetaraan jenis kelamin. Hal ini tidak menyangkal perbedaan biologis antara kedua jenis kelamin namun menuntut kesetaraan dalam kesempatan. Ini mencakup segala hal mulai dari bidang sosial dan politik hingga ekonomi. Faktanya, kampanye feminis telah menjadi bagian penting dalam sejarah pemberdayaan perempuan. Kampanye feminis pada abad kedua puluh memungkinkan adanya hak untuk memilih, kepemilikan publik, pekerjaan dan pendidikan. 

Oleh karena itu, esai tentang feminisme akan membahas pentingnya dan dampaknya. Feminisme tidak hanya penting bagi perempuan tetapi untuk setiap jenis kelamin, gender, kasta, keyakinan, dan banyak lagi. Ini memberdayakan masyarakat dan masyarakat secara keseluruhan. Kesalahpahaman yang sangat umum adalah bahwa hanya perempuan yang bisa menjadi feminis.

Di tengah hiruk pikuk Kota Jakarta, terlihat seorang pria berusia lima puluhan tahun yang sedang menunggu Ojek Online. Tidak lama kemudian dataglah Ojek Online nya, ternyata Drivernya perempuan. Lalu pria berusia ilma puluh tahunan ini merasa kurang yakin dan langsung membatalkan pesanannya via aplikasi ojek online. Di sinilah cerita dimulai. Cerita tentang bagaimana perempuan menjadi bagian integral dari gerakan feminis di Indonesia, negara yang kaya akan budaya dan tradisi, tetapi juga menghadapi tantangan modernitas dan kesetaraan gender.

kasus tersebut dapat mewakili betapa sering terjadinya sebuah diskriminasi yang didasariperbedaan pandangan terhadap sebuah gender. Tidak hanya membedakan perempuan dengan laki-laki,bahkan perempuan dengan keyakinan yang berbeda pun memiliki sebuah pembeda di mata orang lainnya.Padahal jika dikaji dari sisi yang berbeda, semua itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah. Baik perempuan, laki-laki, bahkan perempuan atau laki-laki dengan keyakinan berbeda berhak mendapatkansebuah perlakuan yang serupa. Karena kita semua memiliki hak yang sama, kemampuan untuk berkembang,serta kesempatan yang sama.

Setiap orang tentu bebas menyuarakan pemikirannya, akan tetapi akan lebih baik jika hal tersebuttidak harus melibatkan permasalan gender dari tiap individu. Apabila hal tersebut masih bisa dilakukan olehsemua gender, kenapa tidak kita memberikan kesempatan bagi orang-orang yang hendak melakukan apa yangdiinginkannya. 

Karena tindakan pendiskriminasian sekecil apapun akan bisa berakibat fatal apabila si lawanbicara menangkap hal tersebut menjadi suatu masalah yang besar. Pada akhirnya akan membawa kita padapertikaian ataupun perpecahan. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk memahami mengenai gender serta bagaimanamenangani sebuah perbedaan agar nantinya tidak menimbulkan pendiskriminasian dalam kehidupanbermasyarakat. Serta agar semua orang bisa melakukan serta mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpakhawatir akan dibedakan berdasarkan apapun, terutama berdasar gender apa yang dia miliki.

Ayu Syalfirah

CG181110624

INSTITUT STIAMI  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun