Mohon tunggu...
Ayu Nur Rachmawati
Ayu Nur Rachmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Inspirasi and inovasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Pentingnya Gizi 1000 HPK dengan Pemanfaatan Sumber Daya Lokal dalam Pencegahan Stunting Bersama KKN-T 04 UNIPMA 2024 Dusun Sambipasar

29 Januari 2024   11:14 Diperbarui: 29 Januari 2024   11:31 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambipasar--Dalam kegiatan pencegahan stunting mahasiswa KKN bersama kader posyandu dan bidan desa melakukan sosialisasi mengenai pentingnya gizi 1000 HPK dengan pemanfaatan sumber daya lokal yang di isi oleh ibu Silvia Yula Wardani, M.Pd selaku dosen Bimbingan Konseling Universitas PGRI Madiun. Kegiatan kepedulian mahasiswa terhadap anak-anak dalam kesadaran kecukupan gizi sangatlah besar. Sosialisasi terkait stunting, dampak yang ditimbulkan, urgensi penanggulannya, dan upaya penanggulangan stunting sebagai upaya preventif individual tanpa bergantung pada program pemerintah saja. Karena penanggulangan stunting merupakan masalah mendesak yang harus ditangani oleh semua pihak dengan segera tanpa menunggu apapun.

Dokpri
Dokpri

Upaya perbaikan yang diperlukan untuk mengatasi stunting salah satunya melalui pemenuhan gizi yang optimal pada anak selama periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Selama periode ini, selain memberi kesempatan bagi anak untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif, penyelesaian permasalahan mengenai stunting di Dusun Sambipasar solusi yang dapat diterapkan yaitu melalui peningkatan partisipasi masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi stunting sebagai penanggulangan stunting di Dusun Sambipasar. Sosialisasi dan edukasi yang dilakukan merupakan sebuah  proses  pemberian  pemahaman  atau  pendidikan  psikoogis  pada individu  atau  kelompok  atau  biasa  disebut  psikoedukasi. Peran  aktif  dari  masyarakat  sangat  diperlukan  dalam  pencegahan stunting  terutama  dalam  menjalankan  perilaku  hidup  sehat  serta  konsumsi makanan bergizi seimbang. Solusi tersebut dipilih karena diharapkan dapat menyadarkan  masyarakat  dalam  penanggulangan  stunting  terutama  untuk calon  ibu. Dengan  adanya  sosialisasi  dan  edukasi  ini  dapat  meningkatkan  pengetahuan  masyarakat  mengenai  stunting,  penyebab,  hingga  akibat  dari stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun