"Real transformation requires real honesty.If you want to move forward,get real with yourself" ~ Bryant McGill
Rasanya sejak lahirnya sosial media, semakin banyak saja saya temui curhat curhatan orang yang menuangkan segala masalah pribadinya dalam status bahkan terang terangan menjadi konsumsi publik.Â
Seakan tidak ada lagi ranah pribadi yang harus di jaga.Selagi kita hidup dan berproses, pastinya kita memang tidak terlepas dari masalah. Menghadapi masalah dengan diawali oleh jujur pada diri sendiri tentu sangat baik. Karena disinilah sebenarnya letak perubahan atas segala keadaan yang dialami.
Mulai lah jujur dan bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan :
"Apakah saya bahagia?"
"Apakah saya sehat?"
"Apakah saya memiliki kedamaian pikiran?"
"Apakah saya memiliki sahabat?"
"Apakah saya merasa sejahtera?"
"Apakah saya merasa dicintai dan mencintai?"
"Apakah saya mempunyai hubungan dan relasi yang baik dengan siapapun?"
Dan pertanyaan pertanyaan lain nya yang dapat membuat kita berpikir menuju arah yang lebih baik. Berusaha mengenali posisi kita saat ini sangat membutuhkan keberanian dan kejujuran untuk melihat situasi dan juga mengakui situasi.Â
Bagaimana caranya? Â Apakah lantas harus mengekspose segala masalah disosial media melalui status?Â
Mengumbar segala keburukan dan penderitaan? Â Membagikan segala cerita yang sifatnya pribadi menjadi konsumsi publik? Atau bahkan lebih tragis menceritakan aib orang? Â
"Remember, Avoid posting your personal problems on Social Media. Your personal problems requires personal solution not social attention".
Lalu bagaimana cara memahami posisi kita saat masalah datang?
1. Mengubah hidup dan mengakui bahwa ada hal hal yang harus diubah dalam hidup , dengan mencoba bertanya pada diri sendiri: