Kinerja positif tersebut terutama ditopang oleh peningkatan produksi pada kelompok industri makanan minuman, produk tekstil, serta produk kulit dan alas kaki seiring dengan peningkatan permintaan baik untuk ekspor maupun kebutuhan persiapan bulan
Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
5. Industri mesin dan perlengkapan, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, & Perikanan (3.14%),Pertambangan dan Penggalian (0.74%), Industri Pengolahan (4.50%), Konstruksi (7.35%), Perdagangan Besar dan Eceran (4.96%), Transportasi & Pergudangan (8.59%) ,Akomodasi & Makan Minum (5.54%), Informasi dan Komunikasi (8.69%) Jasa Keuangan dan Asuransi (4.38%),Jasa-jasa lainnya (5.48%) juga mencatat pertumbuhan yang tinggi sejalan dengan kinerja komponen investasi mesin dan perlengkapan.Â
Namun demikian, terdapat pula beberapa kelompok industri yang mengalami penurunan kinerja seperti industri pengolahan tembakau, produk kertas, barang logam dan elektronik, serta industri kimia dan farmasi.
6. Sektor perdagangan juga mencatat pertumbuhan yang lebih baik yakni sebesar 4,96%, didukung oleh peningkatan penjualan alat berat dan kendaraan, khususnya kendaraan niaga. Kinerja sektor ini juga sejalan dengan peningkatan kinerja perdagangan internasional baik ekspor maupun impor.
7. Sektor konstruksi juga terus menunjukkan peningkatan dengan tumbuh sebesar 7,35 %, lebih tinggi dibanding pertumbuhan Triwulan I tahun 2017 yang sebesar5,96 %. Kinerja sektor ini mampu tumbuh konsisten di atas pertumbuhan ekonomi nasional didorong oleh keberlanjutan pembangunan infrastruktur fisik baik yang diinisiasi oleh pemerintah maupun swasta.
8. Sektor-sektor jasa yang terkait dengan konektivitas masyarakat dan aktivitas leisure menunjukan kinerja yang sangat baik. Sektor informasi dan komunikasi serta sektor transportasi dan pergudangan konsisten tumbuh tinggi masing-masing sebesar 8,69 % dan 8,59 %.Â
Kinerja sektor informasi dan komunikasi masih didukung oleh peningkatan penetrasi penggunaan telepon seluler baik bersifat ekonomi maupun non ekonomi. Di sisi sektor transportasi, kinerja didukung oleh adanya penambahan rute angkutan kereta api dan kapal laut serta kegiatan penunjang transportasi seperti pergudangan dan pengiriman barang.
9. Sektor akomodasi makan minum mencatat pertumbuhan 5.54% ditunjukkan oleh meningkatnya rata-rata tingkat hunian kamar hotel dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
10. Di sisi lain, sektor jasa keuangan masih tumbuh relatif lambat sebesar 4,38 %seiring dengan proses konsolidasi perbankan serta pertumbuhan kredit yang belum meningkat signifikan.
11. Sektor pertanian tumbuh melambat sebesar 3,14 persen akibat kinerja produksi tanaman pangan yang menurun menyusul adanya beberapa panen raya yang tertunda. Meskipun kondisi cuaca secara umum cukup kondusif untuk mendukung kenaikan produksi kelompok perkebunan, hortikultura,kehutanan, dan perikanan.
12. Sektor pertambangan hanya tumbuh 0,74 % di tengah perbaikan harga-harga komoditas pertambangan secara umum.Bahkan kinerja kelompok pertambangan batu bara dan migas mengalami kontraksi pertumbuhan. Kinerja sektor ini diselamatkan oleh pertumbuhan tinggi yang dicapai kelompok tambang bijih logam, yang didorong oleh peningkatan ekspor mineral logam dari Provinsi Papua.Â