Kinerja perekonomian Indonesia pada Triwulan I (2018) tumbuh 5,06% lebih tinggi dibanding kinerja pada Triwulan I (2017) sebesar 5,01 %.
Berikut diulas beberapa sektor penting  yang berkontribusi dalam momentum peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berlanjut (Data:APBN Kita) :
1. Pertumbuhan investasi yang mencatat pertumbuhan tertinggi dalam 5 tahun terakhir (7.95%) dan  kinerja pertumbuhan double digit impor (12.75%) yang ditopang oleh kenaikan impor barang modal menandakan adanya peningkatan gairah aktivitas investasi dan perdagangan di Indonesia.
Peningkatan investasi dan impor barang modal pada periode ini diyakini menjadi kunci peningkatan kapasitas produksi dan aktivitas ekonomi di masa yang akan datang.
2. Dari sisi pengeluaran, stabilitas kinerja konsumsi masyarakat dan peningkatan investasi menopang kinerja perekonomian nasional. Konsumsi masyarakat yang terdiri atas rumah tangga dan lembaga nonprofit rumah tangga (LNPRT) tumbuh relatif stabil sebesar 5,01% didukung oleh tingkat inflasi yang terjaga dan pelaksanaan bantuan sosial yang lebih tepat waktu.
Hal ini tercermin pada beberapa komponen konsumsi pokok yang kembali menunjukkan tren peningkatan setelah sempat melambat dalam beberapa periode terakhir, seperti konsumsi kebutuhan pakaian dan perlengkapan rumah tangga. Di samping itu, belanja masyarakat mengalami kenaikan yang terkait dengan pelaksanaan Pilkada.
(Pilkada) serentak 2018 dibeberapa daerah pemilihan besar memberikan dorongan tambahan terhadap konsumsi masyarakat.Â
Sementara itu, kinerja konsumsi pemerintah tumbuh positif 2,73%, sedikit lebih baik dibanding capaian periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,69% . Kinerja tersebut didukung oleh peningkatan realisasi belanja barang, belanja pegawai serta penyaluran bantuan sosial.
Selain investasi bangunan, investasi dalam bentuk mesin dan perlengkapan, kendaraan dan peralatan lainnya juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini ditandai dengan tingginya tingkat pertumbuhan penjualan mobil niaga dan alat berat. Kenaikan komponen investasi non bangunan tersebut bersumber dari peningkatan produksi industri domestik dan dukungan impor.
4. Dari sisi perdagangan internasional, impor mencatat pertumbuhan double digit sebesar 12,75%, jauh di atas kinerja ekspor yang hanya tumbuh 6,17%. Kinerja impor yang tinggi dipengaruhi oleh peningkatan permintaan domestik terhadap barang input produksi serta tingginya pertumbuhan impor barang modal sepertiÂ
Dari sisi produksi, seluruh sektormampu tumbuh positif pada Triwulan I 2018. Kinerja pertumbuhan ditopang oleh sektor-sektor kunci seperti perdagangan, konstruksi serta jasa-jasa. Sektor industri pengolahan (manufaktur) tumbuh sebesar 4,50%, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 4,28 %.