Mohon tunggu...
ayu karangora
ayu karangora Mohon Tunggu... Mahasiswa - salam dari Timur Indonesia

Petronela S Ayuanita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hati-hati Ketika Berkomunikasi

19 Desember 2021   15:35 Diperbarui: 19 Desember 2021   15:58 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi

Pernahkah dalam waktu satu hari anda tidak melakukan yang namanya komunikasi?

Tentu saja tidak, karena sekalipun anda tidak melakukan percakapan dengan komunikasi verbal atau komunikasi dengan kata-kata, anda pasti melakukan yang namanya komunikasi non verbal. Masih kurang yakin? Sebagai warga Indonesia yang terkenal dengan keramahannya, ketika saling berpapasan dengan orang yang anda temui,pasti anda sering memberikan senyuman yang hangat kepada mereka. 

Senyuman itu masuk ke dalam komunikasi non verbal kinesics. Atau anda termasuk tipe pribadi yang introvert sehingga jarang memberikan senyuman kepada orang baru? Tetap saja anda tidak bisa untuk tidak berkomunikasi. 

Mengapa?Saat anda diam sekalipun, misalnya diam karena merasa kesal dengan sahabat atau pasangan anda, itupun anda melakukan komunikasi non verbal dengan tipe silence.Jadi tidak ada satupun manusia yang tidak melakukan komunikasi.

Dan pastinya dalam satu hari anda pasti melakukan komunikasi verbal bahkan  jika anda termasuk introvert, tentu anda tidak bisa menghindari hal tersebut karena kita adalah makhluk sosial.

Namun, berhati-hatilah dengan komunikasi!

“Mulutmu harimaumu”. Tentu kita semua sudah tidak asing dengan istilah yang satu ini.Terkadang perkataan yang keluar dari mulut kita mampu menjadi senjata yang sangat berbahaya. Terlebih apa yang kita ucapkan dari mulut kita, tidak dapat ditarik kembali atau dihapus dari ingatan lawan bicara kita.

 Sungguh sangat berbahayaa ketika kita mengeluarkan suatu perkataan yang menyakiti hati atau menyinggung perasaan lawan bicara kita. “Apasih yang bisa kamu lakukan?, bisanya cuman buat sial terus aja”. Jika kita diberi ucapan seperti itu, kita mungkin hanya terdiam atau bahkan mengatakan “maaf”. 

Namun dalam hati, kita sangat kecewa bahkan tidak jarang menyimpan dendam, atau jika orang yang diberi ucpan seperti itu termasuk dalam tipe orang yang mudah emosi, pertengkaran hebat tidak bisa dihindari. Bahaya bukan?Kejadian ini terjadi mungkin dalam waktu 1 jam, namun rasa kecewa dan rasa sakit hati tentu akan diingat terus,melekat dengan jelas dalam hati lawan bicara kita.

Lalu, hal apa saja yang perlu kita ingat dan kita perhatikan agar dapat menghindari hal tersebut? Tentu saja kita tidak ingin menyakiti perasaan orang lain dan menciptakan suasana yang tidak nyamana saat berkomunikasi.

  1. Bijaklah dalam memilih kata yang akan diucapkan dan berikan nada bicara yang nyaman dengan lawan bivcara anda.
  2. Perhatikan kondisi dan situasi setempat. Contohnya, jika memiliki rasa amarah dan ingin berbicara, jangan di depan publik karena selain dapat  menyakiti hati orang, kita menjadikan hal tersebut lebih menyaktikan karena mempermalukan lawan bicara kita di depan publik.
  3. Jagalah kesopanan.
  4. Empati. Sebelum mengeluarkan kata yang dapat menyakiti hati orang,bayangkanlah kita berada di posisinya.
  5. Dan yang terakhir, saat berkomunikasi, kita harus bisa bertanggungjawab secara etika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun