Mohon tunggu...
Ayu
Ayu Mohon Tunggu... Jurnalis - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saat ini saya mengampu pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta jenjang pendidikan S1, Program Studi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghindari Kesalahpahaman: Mengapa Dakwah Retorika Harus Berlandaskan Niat yang Tulus

30 Juni 2024   05:36 Diperbarui: 30 Juni 2024   07:57 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Dosen dan Mahasiswa UIN Jakarta

Memahami pentingnya retorika dalam dakwah, Syamsul Yakin menjelaskan bahwa retorika dakwah bertujuan membuat pesan dakwah menjadi lebih menarik, atraktif, dan estetik. 

Dakwah memerlukan seni komunikasi verbal dan nonverbal agar pesannya tidak hanya informatif dan persuasif, tetapi juga dapat diterima dengan baik oleh mad'u. Selain itu, retorika dakwah juga mengedepankan keberbobotan isi ceramah dengan menggunakan bahasa baku dan berbasis riset. 

Aristoteles memperkenalkan pathos, logos, dan ethos sebagai bagian penting dalam retorika dakwah, yang membantu dai dalam menyampaikan pesan dengan efektif kepada mad'u. 

Dalam era digital, retorika dakwah juga melibatkan komunikasi nonverbal untuk menjangkau mad'u secara online. Meskipun demikian, dakwah retorika yang hanya mengedepankan gaya bahasa tanpa memperhatikan substansi dakwah sejati harus dihindari, karena dakwah seharusnya tetap menjadi amanah ilahi yang dilandaskan pada niat yang tulus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun