Mohon tunggu...
Ayu
Ayu Mohon Tunggu... Jurnalis - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saat ini saya mengampu pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta jenjang pendidikan S1, Program Studi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Sasaran Retorika Dakwah dalam Al Quran: Telaah Terhadap Respons Manusia

29 Juni 2024   09:38 Diperbarui: 29 Juni 2024   09:51 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara umum, sasaran retorika dakwah mencakup seluruh manusia, termasuk muslim, kafir, dan munafik. Pada awal Islam, Nabi Muhammad menyampaikan dakwah berdasarkan wahyu Allah yang tercantum dalam al-Qur'an. Untuk mengidentifikasi sasaran dakwah secara retorika, dapat dilihat dari respons manusia terhadap ajaran al-Qur'an.

Ayat yang menggambarkan respons manusia terhadap al-Qur'an ditegaskan dengan jelas dalam ayat, "Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah." (QS. Fathir/35: 32).

Kelompok pertama merespons turunnya al-Qur'an dengan cara merugikan diri sendiri (zalim linafsih). Ini mengacu pada orang yang mengabaikan sebagian perintah Allah dan melanggar sebagian larangan-Nya.

Kelompok kedua merespons secara setengah-setengah, merasa ragu tentang kebenaran al-Qur'an. Mereka melaksanakan sebagian perintah dan menghindari sebagian larangan, namun tidak konsisten dalam melakukan perbuatan yang disunahkan dan menghindari perbuatan yang dimakruhkan.

Kelompok ketiga merespons dengan segera melakukan kebaikan (sabiq bil-khairat), sesuai dengan perintah Allah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Tiga kelompok ini mencerminkan berbagai respons terhadap al-Qur'an, dengan yang terakhir diharapkan menjadi sasaran dakwah yang paling ideal untuk meneruskan dakwah secara konsisten dari generasi ke generasi.

Selain dari perspektif ini, sasaran retorika dakwah juga dapat dilihat dari berbagai lapisan sosial seperti pendidikan, ekonomi, dan status sosial lainnya, serta faktor-faktor seperti jenis kelamin, geografis, dan etnis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun