4. Jean-Jacques Rousseau
Jean-Jacques Rousseau (1712-1778) banyak dikenal karena bukunya Emile, dengan kata-kata pembukaan yang menjadi ciri atau karakteristik dari pandangannya terhadap politik dan pendidikan, yaitu : "Tuhan menciptkan segalanya dalam keadaan baik; manusia mencampurinya dan segalanya menjadi jahat." Dari pernyataan tersebut, Jean-Jacques Rousseau mendukung adanya pendidikan yang alami dan mendukung perkembangan anak tanpa adanya campur tangan atau batasan yang tidak diperlukan. Maka dari itu, pandangan Jean-Jacques Rousseau tentang dunia anak yaitu mendesak adanya pendidikan untuk anak yang dilakukan secara alami dan disesuaikan dengan dunia anak.
Pandangan ini cukup berpengaruh pada perkembangan dunia pendidikan anak sampai saat ini. Praktik pengajaran dilakukan melalui pendekatan yang alami sesuai dengan perkembangan anak. Guru menyesuaikan metode dan kegiatan belajar dengan tingkat perkembangan dan kemampuan anak. Setiap hari, guru dituntut untuk memastikan bahwa cara mengajar dan materi pembelajaran yang diberikan untuk anak telah sesuai dengan tingkat perkembangannya.
5. Johann Heinrich Pestalozzi
Gagasan dari Johann Heinrich Pestalozzi (1746-1827) banyak dipengaruhi oleh Comenius dan Rousseau. Pestalozzi berpendapat bahwa pendidikan harus dibangun melalui pengalaman sensorik yang tepat dan mendorong anak untuk mencapai potensi alami mereka. Selain itu setiap anak juga harus diberikan kesempatan untuk dapat bebas mengembangkan dirinya, mengenal lingkungannya, bermain, bersosialisasi dengan orang tua, guru, dan masyarakat sekitar (Masnipal, 2013). Oleh karena itu dalam gagasan pendidikannya, Pestalozzi mencoba untuk mengintegrasikan antara kehidupan keluarga, pendidikan vokasional, dan pendidikan membaca dan menulis.
Pestalozzi juga menulis buku, salah satunya yaitu Book for Mother (Buku untuk Para Ibu) yang dapat digunakan untuk membantu orang tua dalam mengajar anak-anaknya di rumah. Pada saat ini, telah banyak buku-buku atau informasi diinternet yang menyediakan berbagai macam pengetahuan berkaitan dengan cara mengasuh, mengajar, dan membimbing anak. Hal ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan orang tua agar anak tidak hanya mendapatkan pengasuhan disekolah, tetapi mendapatkan pengasuhan terbaik juga didalam lingkungan keluarga.
Pestalozzi meyakini bahwa guru terbaik bagi anak bukan hanya sekolah, tetapi ibu juga dapat menjadi guru terbaik bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, selama hampir 15 tahun Pestalozzi mencoba untuk mengembangkan beberapa program bagi orang tua untuk mengajari anak-anaknya di rumah.
6. Robert Owen
Robert Owen (1771-1858) memiliki keyakinan bahwa lingkungan anak dapat mempengaruhi perilaku, keyakinan, dan prestasinya. Seseorang dapat menggunakan lingkungan sebagai alat untuk memberikan stimulus pada anak dalam membentuk karakternya. Owen juga berpendapat bahwa dengan mengendalikan lingkungan untuk mendidik anak, maka dapat bepeluang dalam membentuk masyarakat baru yang lebih maju. Dalam hal ini, dapat dipahami bahwa menurut Owen lingkungan memiliki kekuatan yang dominan dan banyak mempengaruhi berbagai macam bentuk perilaku manusia.
Implementasi dari gagasannya ini, ia tuangkan dengan mendirikan sekolah anak pada tttahun 1816 du New Lanark, Skotlandia. Pada awal didirikannya, sekolah ini memfasilitasi anak-anak dari orang tua yang bekerja. Ketika orang tuanya bekerja, anak-anak bersekolah dan mendapatkan pengasuhan dari guru-guru di sekolah.
Beberapa gagasan Robert Owen dalam pendidikan anak usia dini yaitu, didirikannya sekolah untuk anak yang dibangun 25 tahun sebelum adanya taman kanak-kanak Froebel. Selain itu, gagasan-gagasan Owen banyak mempengaruhi para pendidik dalam memahami pentingnya pendidikan anak usia dini dan hubungannya antara perkembangan masyarakat dengan pendidikan.