Oleh Ayu Fitri Khairunnisa
(Mahasiswi Pendidikan Sosiologi, Universitas Negeri Jakarta)
Modernisasi adalah salah satu bentuk perubahan sosial yang diinginkan. Perubahan tersebut dilihat dan diciptakan oleh seseorang untuk menjadikan umat manusia lebih dekat dengan kemajuan zaman. Rogers dkk. berpendapat bahwa perubahan sosial adalah suatu proses yang menimbulkan perubahan struktur dan fungsi  suatu sistem sosial.Â
Sementara itu Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi berpendapat bahwa perubahan sosial diartikan seagai perubahan cara hidup yang  diterima atau karena perubahan kondisi geografis budaya material komposisi penduduk ideologi baik karena popularitas maupun penemuan-penemuan baru di masyarakat. Temuan-temuan akibat dari adanya modernisasi sangat banyak, dan yang paling dapat dirasakan adalah kemajuan teknologi.
Dewasa kini, kemajuan teknologi sangat pesat. Setiap harinya muncul teknologi-teknologi baru sebagai buah pemikiran orang-orang terdahulu untuk membantu memudahkan pekerjaan manusia. Dampak dari maraknya teknologi yang hadir menciptakan sebuah ruang baru di kehidupan manusia. Ruang tersebut memiliki sebutan media sosial atau jika dijelaskan, gabungan teknologi bisa digunakan sebagai media baru untuk bersosialisasi di zaman modern ini.
Mayoritas pengguna media sosial saat ini adalah generasi Z. Generasi Z umumnya adalah anak yang berada pada kelahiran 1995 - 2015. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020 didominasi oleh Generasi Z, yaitu mereka yang lahir mulai 1997 hingga 2012.Â
Jumlahnya mencapai 75 juta jiwa atau 27,9 persen dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 270 juta jiwa berdasarkan sensus penduduk September 2020 yang dirilis pada Januari 2021. Generasi Z bisa disebut sebagai iGeneration atau generasi yang sudah akrab dengan teknologi modern sejak kecil, bahkan dengan pintar menggunakannya.
Pada tahun 2021 ini, generasi Z yang ada di Indonesia menginjak rentang usia 9 – 24 tahun. Di masa pandemi covid-19 ini, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan berpeluang besar untuk mengandalkan media sosial karena terbatasnya aktivitas di luar ruangan.Â
Semakin dekatnya dengan media sosial Tiktok, Youtube, Instagram, Twitter, dan sebagainya, membuat tak sedikit dari mereka yang terlena dengan konten-konten yang disuguhkan. Padahal, jika diperhatikan lebih seksama, banyak peluang pekerjaan yang diciptakan dari kedekatan mereka dengan media sosial dan teknologi modern.Â
Salah satu contoh yang paling nyata adalah Youtubers. Zaman dahulu, tidak ada yang pernah menyangka bahwa akan ada pekerjaan baru yang disebut Youtubers, begitupun dengan Tiktokers, Selebgram, Selebtweet, dan sebagainya. Tapi di zaman yang serba modern ini, pekerjaan-pekerjaan baru semacam itu bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan.
Maraknya penggunaan konten-konten di media sosial membuat pekerjaan baru mulai terlihat. Beberapa pekerjaan tersebut adalah pembuat konten (content creator), copywriter, editor video, programming, design grafis, digital marketer, dan masih banyak lagi. Di perkirakan, pekerjaan-pekerjaan ini yang masih akan bertahan hingga beberapa tahun ke depan, karena melihat semakin berkembangnya dunia digital dan ekonomi digital.