Kondisi Keluarga
Ibu Yeni merupakan seorang ibu rumab tangga yang berusia 47 tahun. Ibu yeni adalah ibu rumah tangga yang berprofesi menjadi seorang penjahit atau jasa permak pakaian dan lain sebagainya. Ibu yeni bertempat tinggal di Kelurahan Tanjung hulu, Kecamatan Pontianak Timur. Bu yeni menjadi salah satu narasumber dari keluarga penerima bantuan sosial dari pemerintah yaitu Program Keluarga Harapan (PKH).
Ibu yeni berpendidikan hingga tamat Sekolah Menengah Atas (SMA/Sederajat) yang mencoba  mengikuti pelatihan menjahit pada usia 24 tahun dan akhirnya menjadi penjahit hingga sekarang. Ibu yeni memiliki 3 orang anak, dan bersuami yang memiliki pekerjaan sebagai service AC. Ibu yeni bermimpi untuk mampu memberikan pendidikan yang layak bagi semua anak anaknya hingga perguruan tinggi. Ia selalu menyisihkan hasil kerjanya untuk menabung demi kelancaran biaya pendidikan. Ibu yeni dan suami adalah seorang pekerja keras. Dengan penghasilan yang di peroleh sebagai penjahit yaitu berkisar Rp. 500.000,00 hingga Rp. 1.000.000,00 dalam sebulan (tergantung pesanan). Maka dari itu, Program Keluarga Harapan (PKH) yang di terima oleh ibu yeni dalam bentuk uang tunai sangat membantu biaya pendidikan anak anaknya dalam kehidupan sehari hari. Walaupun uang tunai tersebut memiliki jangka waktu yang tidak menentu untuk diterima. Uang tunai yang diterima oleh ibu yeni yaitu sebesar Rp. 450.000 dalam 3 bulan sekali. Oleh karena itu, bu yeni dan sekeluarga berharap untuk program PKH (Program Keluarga Harapan) ini masih tetap berlanjut karena membantu kondisi keuangan finansial keluarga.
Kondisi Rumah dan Kepemilikan AssetÂ
Rumah yang di tempati oleh Ibu yeni dan keluarga merupakan rumah pribadi milik ibu yeni sebagai warisan dari almarhum orang tua ibu yeni. Dilihat dari kondisi rumah yang ditempati oleh Ibu Yeni sekeluarga, rumah ibu yeni berdindingkan tembok, namun seluruh lantai rumah terbuat dari kayu,terdapat 7 ruangan yang terdiri dari 3 kamar, ruang tamu,ruang tengah, dapur dan toilet. Kondisi rumah ibu yeni dapat terbilang kecil dan sederhana, dengan bangunan yang cukup tua. Rumah bu yeni juga menggunakan seng di seluruh penjuru rumah. Ibu yeni dan keluarga menggunakan air PDAM untuk membersihkan diri seperti untuk mandi, buang air, mencuci serta untuk keperluan sanitasi terdapat toilet di dalam rumahnya.
Sehari hari untuk memenuhi kebutuhan air layak untuk di konsumsi, ibu yeni menggunakan
air galon isi ulang dan menggunakan gas bersubsidi sebagai bahan pembakar untuk memasak. Di dalam rumah ibu yeni memiliki satu buah rice cooker serta masih memiliki televisi kecil. Ibu yeni juga memiliki satu buah sepeda motor untuk mengantar anaknya bersekolah. Di zaman seperti sekarang telepon adalah fasilitas yang sangat di butuhkan dan ibu yeni memiliki 3 buah telepon genggam. Di daerah tempat tinggal ibu yeni adalah daerah yang lumayan ramai namun jauh dari perkotaan. Harapan bu yeni dan keluarganya, pemberian jaminan keberlanjutan penerimaan bantuan seperti ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meringankan beban finansial yang lebih baik.
Wawancara mendalam dan observasi dilaksanakan pada tanggal 20 Januari - 10 Maret 2024.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI