Jika pada artikel sebelumnya membahas Cokelat, Komoditi Dunia dengan Kelezatan Memikat, maka sekarang giliran kopi.
Akhir pekan lalu, saya mengikuti aktivitas belajar literasi media sekaligus diskusi kopi bersama Aksara Institute dan narasumber Barista berpengalaman, Fachry Arafat. Kegiatan ini bertempat di Perpustakaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi RI - Jakarta. Informasi pengolahan kopi dan cara membuat kopi sendiri di rumah dibahas tuntas. Tentunya hal ini disambut perserta dengan antusias!
Minuman kopi yang nikmat tak lepas dari produksi kopi bermutu dan teknik pengolahan yang prima. Menurut laporan Statistik Indonesia dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi nasional Indonesia mencapai 760,2 ribu ton pada 2023.Â
Lantas, bagaimana dengan ekspor? Sepanjang 2023 volume ekspor kopi nasional mencapai 276,28 ribu ton, dengan nilai total US$915,91 juta. Luar biasa!
Pada 2023, tujuan ekspor tertinggi kopi Indonesia adalah ke Amerika Serikat (AS), dengan volume 36,62 ribu ton atau 13,25% dari total ekspor nasional. Nilai ekspor itu mencapai US$215,49 juta. Negara tujuan berikutnya adalah Mesir dengan volume 32,04 ribu ton (nilai US$84,53 juta), dan Malaysia 22,67 ribu ton (nilai US$60,53 juta). Setelah itu ada negara Italia dengan volume 18,12 ribu ton (nilai US$43,8 juta), Jepang 15,31 ribu ton (nilai US$63,02 juta), serta Jerman 9,46 ribu ton (nilai US$32,91 juta).
International Coffee Organization (ICO) menghimpun produksi tahunan dua varietas biji kopi yang paling laris konsumsi di dunia, yakni kopi Arabika dan kopi Robusta. Jenis Robusta adalah jenis yang paling banyak diproduksi oleh negara Indonesia. Kopi Robusta menjadi bahan baku yang banyak dipakai aneka makanan dan minuman komersial.
Kopi Robusta dapat ditanam di dataran rendah (sejajar permukaan laut). Perawatan tanaman juga lebih mudah. Oleh sebab itu, tak heran apabila komoditas kopi Robusta memiliki harga terjangkau sehingga sering dipakai untuk bahan baku industri minuman, kopi sachet, dan makanan komersial. Kadar kafein kopi Robusta tinggi. Namun, aroma dan cita rasa dari kopi Robusta ini lebih terbatas.
Kopi Arabika memiliki habitat di dataran tinggi >600 meter dari permukaan laut. Perawatan tanaman kopi Arabika lebih memerlukan perhatian khusus agar tidak mudah terserang hama dan penyakit. Meskipun butuh usaha lebih, kopi Arabika memiliki beragam cita rasa dan aroma wangi yang istimewa dan sedap. Dengan demikian, kopi jenis ini memiliki harga yang lebih tinggi dan banyak dicari oleh penggemar kopi karena cita rasa spesial.