Taukah kamu Indonesia menduduki peringkat ke-6 sebagai penghasil biji kakao terbesar di dunia?
Tanaman kakao alias cokelat memiliki habitat di daerah tropis. Bersyukur sekali tanaman ini tumbuh subur di Indonesia. Dari Aceh sampai Papua diperoleh hasil bumi buah cokelat yang istimewa. Selain Indonesia, negara lain yang berperan sebagai penghasil cokelat kelas dunia adalah negara-negara di Afrika seperti Pantai Gading, Ghana, Nigeria, Kamerun; dan Ekuador di Amerika Latin.
Boleh bangga menjadi warga Indonesia yang dianugerahi tanah subur dengan hasil bumi melimpah. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 Indonesia memproduksi biji kakao seberat 641,7 ribu ton. Adapun produksi agrobisnis biji cokelat Indonesia paling banyak dihasilkan oleh provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi dan Pulau Sumatera.
Dari sisi kuantitas, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kakao Indonesia ke Amerika Serikat pada tahun 2023 sebanyak 48.158,29 ton dengan nilai US$187,26 juta. Angka ini meningkat 0,4% dari volume ekspor pada tahun 2022 sebanyak 47.955,25 ton. Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor kakao Indonesia terbesar kedua setelah India.
Saya beruntung bisa mengikuti lokakarya membuat cokelat batang. Lokakarya unik ini terbuka untuk umum diselenggarakan oleh Pipiltin Cocoa bertempat di Milou Farm House Grand Indonesia. Pelatihan bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang aneka jenis cokelat Indonesia yang berkualitas dan belajar berkreasi mandiri membuat olahan cokelat.
Didukung keterampilan mengolah yang andal dari sumber daya manusia yang terlatih, menjadikan beragam cokelat Indonesia produksi Pipiltin memiliki hasil akhir yang cantik, menarik, dan tak kalah lezat dengan cokelat hasil olahan luar negeri. Cokelat Pipiltin bersertifikasi Halal dan telah dieksport sampai ke lima negara.
Sebagai wujud dukungan kesejahteraan bagi petani Indonesia, Pipiltin bekerja sama dengan petani lokal. Seluruh produk diproduksi menggunakan biji cokelat asli Indonesia yang dibeli dengan harga yang tidak merugikan petani.Â
Beberapa provinsi yang menjadi sumber biji cokelat, yaitu : Aceh, Jawa Timur, Bali, Flores, Kampung Merasa di Kalimantan Timur, dan Ransiki di Papua Barat.