Mohon tunggu...
Ayuni Khoirin
Ayuni Khoirin Mohon Tunggu... Lainnya - Film dan Televisi Universitas Pendidikan Indonesia

Saya merupakan seorang yang memiliki ketertarikan akan tulisan maupun sastra dengan begitu, hobi-hobi saya yaitu menulis, membaca buku dan belajar bahasa asing. Selain kecintaan saya mengenai sastra, saya juga menyukai hal-hal yang bersifat seni, hampir semua seni saya menyukainya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hasil Q&A Wawancara Seorang Jurnalis MNC Media

22 Maret 2023   02:18 Diperbarui: 22 Maret 2023   02:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

WAWANCARA SEORANG JURNASLIS MNC MEDIA

  • Siapa sih kak imam? Kak imam boleh perkenalin diri kakak dulu
  • Boleh jelasin perkejaan kakak sekarang?
  • Boleh certain tentang Riwayat Pendidikan kak imam dan jurusannya
  • Pengalaman apa aja sih yang pernah kakak dapetin selama bersekolah yang berkaitan dengan focus career kakak
  • Kegitan apa aja sih yang pernah kaka lakukan di kampus ataupun diluar kampus?
  • Alasan ka imam kenapa ingin berkarir di media industri?
  • Bagaimana sih peluang seorang jurnalis di industry pertelevisian saat ini?
  • Apakah memilih career di dunia pertelevisian masih di rasa pilihan yang baik? Mengingat penikmat media televisi sudah berkurang?
  • Bagaimana sih nasib dunia televisi ditengah banyaknya kemunculan media baru seperti youtube, tiktok, dan media internet lainnya?
  • Pesan-pesannya dong kak buat orang-orang yang mau memilih career di dunia pertelvisian ataupun jurnalistik?

Hallo, kenalin saya Imam Rachmawan, bisa dipanggil Imam, lulusan Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta jurusan Penerbitan/Jurnalistik (Ilmu Komunikasi), dan saat ini sedang bekerja sebagai Jurnalis di MNC Media. Selama saya menjadi mahasiswa, tentu banyak sekali hal-hal yang saya dapatkan yang berkaitan dengan fokus karir saya, mulai dari pembelajaran, pelatihan, hingga magang. Misalnya, ada beberapa mata kuliah yang saya dapatkan dan tentunya dapat menambah skill saya mengenai Jurnalistik seperti penulisan, penyuntingan, design, foto/videografi, jurnalis, dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, selain dari kampus, ilmu jurnalistik juga saya dapatkan melalui pelatihan-pelatihan penulisan/reporter, dan magang di Kumparan selama kurang lebih hampir satu tahun.

Adapun alasan saya kenapa ingin berkarir di industri media, karena industri ini adalah passion saya sejak saya duduk di bangku SMA/K dulu. Saya sudah ada ketertarikan terhadap teknologi, design, foto, reportase dll. Dan saya rasa ini adalah pilihan terbaik saya bekerja sebagai jurnalis, karena menurut saya karir ini sangat menjanjikan untuk kedepannya. Kenapa? Karena karir ini sangat berperan penting untuk mengontrol sosial di masyarakat ataupun pemerintahan. Semua info--info penting dalam pemerintahan, khasus--khasus yang terjadi di sekitar masyarakat dan pemerintahan, akan diketahui satu sama lain, oleh kabar yang diberitakan seorang jurnalis melalui portal atau media-media yang saat ini sering kita jumpai, dan tentu ini akan selalu menjadi konsumsi publik terus-menerus. Karena faktor-faktor itulah peluang menjadi seorang Jurnalis di industri media akan selalu terbuka.

Terkait isue penikmat media televisi saat ini sudah berkurang, menurut saya ini tidak berpengaruh terhadap berkurangnya stasiun televisi. Ya memang dengan hadirnya internet dan media sosial menjadi tantangan tersendiri bagi industri televisi di Indonesia saat ini. Tapi, hal tersebut bukan berarti pertanda akhir dari industri televisi. Justru dengan pertumbuhan media berbasis internet ini menjadi sarana penunjang untuk mengoptimalkan industri televisi saat ini, keberadaan Televisi streaming misalnya. Munculnya ide-ide kreatif, seperti layanan streaming ini tentu saja dapat menjadi jalan keluar terbaik untuk menyelamatkan industri pertelevisian di Indonesia. Selama isi inti konten tersebut masih digemari masyarakat, maka kemunduran industri televisi bisa dihindarkan.

Nah jadi intinya, dengan ketatnya persaingan konten di era digital ini akan memaksa pemilik industri televisi untuk terus beradaptasi, sehingga mampu membuat inovasi dan memperkaya kreativitas. Hal tersebut semata-mata agar masyarakat tidak meninggalkan channel itu.

Untuk pesan saya bagi teman-teman yang ingin masuk ke dunia pertelevisian atau Jurnalis, tentukan dulu passion kalian mulai dari sekarang. Karena di industri ini punya banyak sekali peluang kerja yang berbeda, mulai dari peran teknis hingga analisis, kalo bisa fokuskan dulu sama satu bidang yang kiranya bisa kalian kuasai. Pelajari semua hal yang berkaitan tentang itu, dari mata kuliah yang diajarkan, ikuti pelatihan-pelatihan, dan perbanyak pengalaman kerja yang bisa kalian lakukan pada program magang (kalo bisa magangnya related dengan passion kalian di jurusan pertelevisian) yang biasa diselenggarakan oleh pemerintah ataupun instansi terkait. Terakhir, jangan takut akan isue-isue yang keluar dari media ataupun masyarakat, terus jalani dan jadikan itu sebagai tantangan kalian untuk dapat lebih berkembang, sehingga bisa membuat inovasi baru yang dapat bermanfaat untuk masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun