Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Flashback

15 Agustus 2023   20:10 Diperbarui: 16 Agustus 2023   07:29 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mindful.org dari Pinterest

"Mengapa kau ingin mati beku di sana? Kau sangat konyol!" Ternyata kau masih penasaran.

Aku menatap matamu sungguh-sungguh. Tapi aku tidak berani mengatakan di hadapanmu mati menjadi lebih baik ketimbang melihat mama menikah dengan pria itu.

"Mungkin pria itu terlihat lebih muda dari usianya, tetapi sebenarnya tidak. Seharusnya kau bisa menghargai keputusan mamamu karena dia tidak mungkin bertindak salah.

"Tentu saja itu salah!"

"Dengan pergi dari rumah, tidak akan membatalkan keputusan mamamu, atau itu hanya akan membuatnya lebih patah hati."

"Apa kau pernah kehilangan mama?" aku menangkap nada yang aneh dalam kalimatmu.

Kau meluruskan pandangan melewati jendela kaca. Menatap butiran salju yang turun semakin cepat.

"Papa membawaku keluar negeri saat usiaku tujuh tahun. Aku sangat ingin bertemu kakek, apalagi aku belum pernah terbang dengan pesawat."

"Lalu?"

"Musibah gempa terjadi pada hari kedua kami meninggalkan mama sendirian. Semua bangunan roboh dan hancur. Mama ditemukan di bawah reruntuhan dalam keadaan tidak bernyawa."

Speachless, aku benar-benar tidak menyangka kau mengalami semua ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun