Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta yang Tak Benar-benar Pergi

28 Juli 2023   10:03 Diperbarui: 8 November 2024   06:30 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku begitu mencintaimu, tetapi aku tidak tahu apakah kau sudah merasa bahagia dengan cinta itu? Apakah aku sudah menjadi pasangan seperti yang kau harapkan yang akan membuatmu takut kehilanganku?

"Hey, kenapa melamun? Papa dan mama akan segera datang untuk merayakan anniversary mereka. Kita akan memasak daging panggang kesukaanmu dan kau yang membuat acar..."

Aku terperanjat. "Tentu, Sayang..." sahutku buru-buru. Bahkan dengan muka membentak pun, kau tampak cantik sempurna!

*

Semua berjalan lancar. Aku turut senang melihat hari ini kau banyak tertawa. Mamamu memang sangat pandai menyenangkan hati putrinya. 

Tuan dan Nyonya Hamilton memang orang tua yang hebat. Lihat saja, untuk menantu sepertiku mereka repot-repot membawa puding leci paling enak yang tidak dijual di luaran sana. 

Keduanya selalu memperlakukan spesial orang-orang yang mereka sayangi. Sepertinya dengan hidup berkasih sayang mereka bisa menambah umur panjang. Seperti mendapatkan berkat yang luar biasa!

"Apa yang kau pikirkan?" bisik ayah mertua sambil memberi kode untuk mengikutinya. 

Aku tahu tuan Hamilton sangat suka berkebun. Setiap kali mengunjungi anaknya, dia akan pergi ke belakang rumah dan merapikan apa saja di sana. 

Biasanya ayah mertua menanam bibit tanaman baru dan bertanya manakah tanaman yang mulai mendapat gangguan hama. 

"Setiap musuh tanaman pasti ada solusinya. Sebaiknya jangan menunggu tanaman itu mati secara perlahan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun