Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Kita Terukir di Venesia

4 Maret 2023   16:15 Diperbarui: 5 Maret 2023   15:14 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matteo Colombo dari Pinterest

Venesia oh Venesia! Inilah salah satu kota favorit saya di Italia, yang tidak akan saya tolak jika harus berkunjung ke sana lagi dan lagi.

Aku tertegun. 

Sebuah diary tak sengaja terlihat saat aku mengangkat kotak perhiasanmu dalam laci. Aku bermaksud menyerahkan perhiasan itu pada mama besok.

"Mama ngga masalah kalau memang Rio ingin menikah lagi. Mama yakin gadis itu adalah jodohmu. Julia begitu cepat meninggalkan kita. Jangan lupa main kesini kalau Rio libur kerja ...."

Jawaban mama itu harusnya bisa membuatku mantap mengambil keputusan untuk menikahi Humaira. Tapi semakin ke sini, aku semakin dihampiri kebimbangan.

Humaira memang gadis baik. Dia baru beberapa bulan sekantor denganku. Namun sifat keibuan dan kelemahlembutannya telah memikat hatiku.

Mungkin ini terlalu cepat, sebab belum genap dua tahun kau menemui Sang Pencipta dan aku sudah berpikir untuk mengganti posisimu dengan yang lain.

Selintas terbersit tanya dalam hati, apakah ini adil. Apakah seorang istri yang dulu mengisi hari-hariku dengan kebahagiaan, sudah pantas digantikan oleh orang lain?

"Tidak apa-apa, Rio. Bahkan mama akan menganggap anak kalian sebagai cucu mama juga. Julia kan tidak punya saudara. Lalu mama akan menghabiskan hari tua bersama siapa? Begitu juga denganmu. Kalian belum sempat punya momongan. Ngga enak kan, hidup kesepian tanpa istri dan anak? " 

Aku pun mulai mengumpulkan barang-barang pribadimu untuk disimpan di rumah mama. Mulai dari pakaian, tas mahal, sepatu, bedak, termasuk sepeda yang biasa kau gunakan untuk fun bike.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun