Pada hari yang lain, saya menemukan situs beyond blogging dari seorang teman di dunia maya. Saya pun melakukan login dan mulai menulis di Kompasiana sampai hari ini.
Apa yang saya dapatkan dengan menulis?
Mari kita pahami apa sebenarnya yang dilakukan seseorang saat menulis:
- Menulis, melatih fokus dan mendorong seseorang melihat masalah lebih jernih. Perlahan dia akan menemukan mana yang menjadi inti masalah, dan mana yang hanya merupakan pelengkap
- Menulis, menyalurkan emosi yang terkurung dan menjadi beban pikiran, serta perasaan. Rasa sedih, kecewa, marah, dan juga rasa bahagia, semua memerlukan jalur untuk lepas dari ruang hati. Ini biasa pula terjadi setelah seseorang melakukan rekreasi ke alam bebas
- Menulis, juga berarti menuangkan gagasan dan opini di kepala. Betapapun sederhana pemikiran tersebut, seseorang tidak mungkin menyimpannya terus-menerus karena hanya akan menjadi ganjalan bagi hidupnya
- Menulis, mendatangkan apresiasi dari pembaca serta pengelola situs dan berpengaruh positip pada kesehatan mental
- Menulis, memperpanjang umur seseorang karena sudah membuang "sampah cache" negatip dan menjadikannya segar kembali
Bisa dibilang, sebelum menulis di Kompasiana, overthinking yang saya miliki berkembang secara negatip  yaitu cemburu kepada pasangan, serta mudah berprasangka buruk. Mengerikan, yaa.
"Orang sering terjebak oleh pikiran mereka sendiri. Mereka berusaha meraih kesempurnaan dan mencoba mengendalikan situasi," terang Kimber Shelton, psikolog dan pemilik KLS Counseling & Consulting Services Texas.
Sumber kutipan di sini.
Mengelola overthinking ke dalam bentuk cerpen
Oktober ini, saya genap dua tahun berkompasiana bersama para sahabat dan senior sekalian.Â
Meski tidak menayangkan tulisan setiap hari, saya sadar kesehatan mental yang saya miliki telah semakin baik. Berbagai pikiran liar yang muncul, bisa dikelola dengan cara menulis cerpen.
Lihat saja bagaimana saya memainkan imajinasi dalam cerpen-cerpen ini:
Siapa Wanita Misterius di dapur
Misteri Kematian Tuan Grey
Kematian dalam Bathup
Lelaki yang Berbincang Tengah Malam
Dansa Sepasang Flaminggo
Suatu Hari di Negeri Kaktus
Gadis Kecil dan Rumah Peri
Sepotong Kue Semalam
Pembuat Roti yang Mencuri
Rockabye (Tidurlah Nak)
Belakangan, komentar-komentar positip terus bertambah untuk saya. Tampaknya pembaca terkesan dengan segala pikiran liar dalam cerpen yang saya buat.Â