Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Temu Kompasianer Samarinda dan Balikpapan dengan Sang Maestro

30 Agustus 2022   08:15 Diperbarui: 30 Agustus 2022   09:42 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: foto dokpri diolah kembali oleh rekan Riduannor

Alhamdulillah, segala doa telah dikabulkan. Sang Kuasa memberi izin pertemuan ini berlangsung penuh kesan mendalam. Kopi darat Kompasianer Samarinda dan Balikpapan dengan sang maestro, Ayah Tjiptadinata Effendi dan Bunda kesayangan, Roselina Tjiptadinata Effendi.

Melalui grup perpesanan, sore itu Kompasianer Siska Artati (Samarinda) yang hadir bersama putri semata wayang, berkomentar, "Bawa kenangan penuh rasa bahagia."

Sementara Kompasianer Sigit Eka Pribadi yang datang bersama istri tercinta, pada pukul 18.00 WITA memberi kabar bahwa mereka telah sampai di kota Balikpapan dengan selamat tak kurang sesuatu pun. 

Dilanjutkan oleh Kompasianer Ali Musri Syam yang menyampaikan harapan agar silaturahmi di masa-masa mendatang semakin erat lagi. Dirinya juga menyampaikan sudah tiba kembali di kota Balikpapan. Masing-masing dari kami pun saling berucap terima kasih.

Saya akui menempuh perjalanan berkelok, menanjak dan menurun selama dua setengah jam di bawah gerimis, adalah effort untuk menghargai kedatangan sang panutan. 

Begitu pula dengan Kompasianer Ali Musri Syam. Beliau menempuh perjalanan dari luar kota dan menginap di salah satu hotel, stand by menjemput sang maestro keesokan harinya. Luar biasa.

Dan kota Samarinda pun terpilih

Menulis di Kompasiana, mulanya saya niatkan untuk menggiatkan literasi, menyemangati adik-adik di luar sana untuk mencintai membaca dan menulis.

Tanpa saya sadari, "rumah bersama" ini ternyata juga menawarkan tali persahabatan untuk dibina dan dipupuk. Ada keceriaan di dalamnya, ketulusan bahkan persaudaraan.

Blogwalking, menyimak artikel sesama Kompasianer dan saling sapa dalam kolom komentar, telah menautkan hati sedemikian rupa. 

Maka tidak aneh bila kemudian terbetik keinginan untuk bertemu secara langsung, face to face. Mengenal artikelnya, mengenal pula penulisnya.

Meski terdengar sederhana, ternyata tidaklah mudah untuk mewujudkannya. Semua seakan sibuk dengan aktivitas masing-masing. Bisa dibilang tak ada satu hari pun yang berhasil mempertemukan Kompasianer Samarinda dan Balikpapan satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun