Kamu agak tertegun, berulang kali mendengar sapaan seperti itu dari senior di komunitas kalian.
Senior itu, Tuan Max dan istrinya yang sudah sepuh, begitu penyayang dan hangat kepada semua orang. Apakah sapaan seperti itu memang pantas untuk Soledad?
Kamu sedikit cemburu, dan mulai mencari tahu arti namanya. Ternyata sesuai, Soledad adalah wanita penyendiri.Â
Lalu apa kelebihan wanita yang lebih muda darimu itu?
Kamu mulai mematut diri di muka cermin, menatap keindahan wajah yang selalu dipuja orang-orang di sekelilingmu.
Lalu wajah Soledad seperti menembus cermin di hadapanmu. Kulit pipinya yang putih, rambut ikal coklat yang bersinar, bola mata yang menatap teduh, suara yang santun, itukah yang memikat Tuan Max dan istrinya?
Kamu mulai geram. Kamu tidak suka ada sapaan yang tersayang untuk orang lain. Sebab kamu pun tidak kalah istimewa dalam semua hal. Kecerdasan, wawasan, kehangatan dan juga keanggunan.
Kamu mulai menelusuri hidup Soledad melalui media sosialnya. Sama sepertimu, dia juga mempunyai akun di sana-sini, dan kalian saling follow sejak lama.
Kamu membuka beberapa postingan milik rivalmu itu, dan mendapati narasi dalam kontennya sebenarnya tidak lebih baik dari apa yang kamu unggah. Soledad tampil menginspirasi, kamu pun demikian. Bedanya, kamu punya banyak sekali teman dan Soledad hanya mempunyai sedikit teman.
"Apakah karena ini?" kamu bertanya dalam hati. Matamu tertuju pada dua gadis kecil, cantik dan imut. "Jadi Soledad mempunyai dua putri yang direbut oleh mantan suaminya?" kamu terperanjat.