Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis Penunggu Danau

14 Juni 2022   19:09 Diperbarui: 14 Juni 2022   20:00 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: https://pin.it/cOpUKJD dari Pinterest

Di lain sisi, dia berusaha merawat mama sekuat tenaga, meski dia sendiri tak benar-benar sehat. Kepalanya sering pusing, perasaannya mual, dan seluruh tubuhnya lemas. Mama tahu apa yang menimpa putrinya.

*

Dia masih terlalu muda, ketika mama menutup mata selama-lamanya. Tangisnya luruh tak terhenti, dan wajahnya bertambah pasi. Dia pun pingsan berkali-kali.

Pemuda itu sudah lama tak mempedulikannya. Sepertinya mereka telah saling melupakan karena sebuah pertengkaran kecil waktu itu.

Tiba-tiba dalam kesendiriannya, dia teringat sebuah janji. 

Pemuda itu sanggup menembus gelap malam untuk menemaninya. Pemuda itu juga berjanji akan setia berjalan di sisinya membawa sebatang lilin untuk meneranginya. 

Tapi lihat sekarang. Dia telah benar-benar sendiri, sejak mama pergi ke haribaan Sang Kuasa. Pemuda itu seperti hilang ditelan bumi.

Dia memandangi gundukan tanah merah di depannya. Ada wangi bunga kamboja yang menguar ke hidungnya. 

"Mama... 

Tolong maafkan anakmu ini," dia terisak,  menangis, dan menunduk dalam-dalam.

Angin terdiam, hening.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun