Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis Penunggu Danau

14 Juni 2022   19:09 Diperbarui: 14 Juni 2022   20:00 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: https://pin.it/cOpUKJD dari Pinterest

Dia tidak akan sanggup menarik hidupnya kembali ke masa lalu. Membersihkan rekam jejak yang terlanjur ada. Bahkan untuk memberikan jawaban kepada lelaki yang ingin menikahinya. 

Akhirnya dia nekad menenggelamkan diri ke dasar danau, dan bertemu bayi kecilnya di sana.

*

Dia masih terlalu belia, masih duduk di bangku sekolah, ketika seorang pemuda menjadikannya kekasih.

Dia tahu kedua orang tuanya mencintainya, meski mereka memutuskan untuk berpisah saat dia masih kanak-kanak.

Pemuda itu, tidak berasal dari keluarga kaya, sehingga dia memutuskan menerima cinta yang tak benar-benar dipahaminya. Juga bukan karena nama yang populer, atau wajah yang sulit ditepiskan sebelum tidur.

Dia hanya menilai cinta yang dibawa pemuda itu begitu unik, dan memberinya gambaran tentang sebagian hidupnya yang hilang. Keyakinan diri, kebahagiaan, juga kebenaran.

Dia mulai tidak peduli dengan apa yang dikatakan mamanya. Dia tidak bermaksud membantah, tetapi akan menata hidupnya dari sekarang. Pemuda itu akan membantunya, dan menemaninya sampai dia menemukan tujuannya.

Ya. Mama panik, ketika suatu senja dia belum juga pulang dari sekolah. Mama mencari kemana-mana, dan berakhir dengan kekecewaan. Putrinya sudah berubah, tak pulang sampai pagi.

Saat dia dinyatakan lulus dari sekolahnya, dia sudah tiga kali melakukan kesalahan yang sama. Dia pulang dalam keadaan pucat karena kurang tidur.

Jika dulu mama langsung memarahinya, tapi sekarang tidak lagi. Mama hanya menangis sampai wajahnya terlihat masai. Mama mencari jawaban, apa yang telah salah selama ini. Mungkin dia membutuhkan kehadiran ayahnya, tapi semua sudah tidak bisa diperbaiki lagi.

Mama bukan saja tenggelam dalam kesedihan, tapi juga penyesalan. Dulu mama terlalu terburu-buru ketika ada wanita lain dalam pernikahan mereka. Seakan putrinya mulai memberi hukuman. Mama kian terpuruk dalam sakitnya, tak mampu beranjak dari tempat tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun