Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Kematian Tuan Grey

22 Maret 2022   19:11 Diperbarui: 22 Maret 2022   19:17 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polisi berbadan tegap itu terdiam di sisi jendela dengan mengarahkan pandangannya keluar. Setelah keluarga Stood melaporkan Tuan Grey tewas tak wajar di kamarnya, delapan polisi dan ahli forensik diturunkan untuk menemukan apa penyebab kematiannya.

Umumnya seseorang meninggal mendadak karena serangan jantung. Tetapi selain tak punya riwayat sakit jantung, kakak laki-laki Tuan Grey mengatakan sempat mengobrol di telepon dua jam sebelumnya dan adiknya terdengar baik-baik saja.

Bibi Monica, asisten rumah tangga duda kaya itu menjelaskan ada dua orang tamu yang menginap selama dua hari sebelumnya. Mereka adalah suami istri bernama Paul dan Anna yang sekarang menaiki kereta api ke distrik lainnya. Untuk keterangan ini kepolisian tidak kesulitan mengumpulkan informasi dan barang bukti. Keduanya dinyatakan tidak terlibat.

Pada hari ketujuh kematian Tuan Grey, beberapa media lokal masih memberitakan kasus ini dalam tajuknya. 

Di minggu ketiga, penyidik meminta keterangan pihak asuransi apakah ada seseorang yang berniat mengajukan klaim baru-baru ini. Konon jumlah kekayaan Tuan Grey bisa saja menjadi motif seseorang melakukan pembunuhan atas dirinya. Tetapi tampaknya sama sekali bukan tentang uang.

Akhirnya, video rekaman investigasi diputar kembali dengan gerakan diperlambat, dan foto-foto barang bukti pun digelar. Kepolisian harus secepatnya menemukan fakta-fakta yang mengungkap kematian tak biasa ini.

"Tunggu!" sergah seorang polisi diikuti klik pause gambar oleh rekannya. "Apakah Tuan Grey memerlukan tomat sebanyak ini?"

Benar saja. Di layar laptop tampak banyak sekali buah tomat berhamburan di lantai rumah Tuan Grey. Sepertinya sengaja dikeluarkan dari kas kayunya.

"Tomat segar!"

"Mungkinkah mereka memproduksi saus tomat untuk suatu keperluan?" tanya yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun