Mendung bergelayut, menemani kegiatanku memotret untuk kelas foto yang kuikuti. Tema yang diberikan cukup menarik. Tentang hewan di air. Boleh kolam, boleh danau ataupun sungai kecil di pinggir hutan.Â
Aku spontan membayangkan seekor anak katak di permukaan daun teratai, anak kancil yang sedang minum, atau buaya muara yang mengintip. Tapi dimanakah momen seperti itu bisa kutemukan?
Sunyi memperdengarkan suara daun kering beradu dengan sepatuku. Kurapatkan jaket sweater kuning dan memasang beberapa kancingnya.Â
Aku berjalan lagi, memanfaatkan langit yang belum menumpahkan hujan deras. Keputusanku sudah bulat. Foto itu harus kudapatkan. Bahkan foto itu harus unik!
Sudah cukup jauh, sejak kuikuti jalan dekat rawa. Tiba-tiba imajinasi berkeliaran dan perputaran waktu menjadi terhenti.
Sebuah dataran menyambutku. Kering dengan tumbuhan semak ilalang. Tanpa pohon untuk berteduh, atau batang kayu untuk duduk beristirahat.Â
Aku tak peduli ini dimana. Belum pernah kujumpai sebelumnya. Tapi lihatlah, di sana ada semacam telaga dan beberapa burung Flamingo!
Pucuk di cinta, ulam pun tiba.
Kukeluarkan permen jahe dari dalam tas. Tenggorokanku yang kering, mulai hangat dan nyaman. Terima kasih ya Rabb, aku menemukan objek yang kuinginkan.
Aku bergeser ke kiri ke kanan, mencari angle ciamik. Booster semangatku sudah bekerja dengan baik. Ayo, Flamingo, izin mengambil gambarmu yaa!