Sehari-harinya, ia banyak termenung di depan kios kontrakan ibunya. Beberapa orang yang dikenalnya, semisal penjual jamu langganan, akan disambutnya dengan ramah dan girang. Entah apa yang tersimpan dalam memori kepalanya.
Saudara kembar Zeva, sangat sehat
Saat melihat saudara kembar Zeva, saya tak menyangka sama sekali. Meski warna kulit dan model rambut mereka sama, Rahma berperawakan kurus, cerdas dan cekatan melayani pembeli.Â
Rahma yang bersekolah di MTs negeri, tumbuh sangat sehat dan ceria. Di telinganya terselip ear phone yang akan dia lepaskan begitu pembeli datang. Keadaannya yang normal ini, sering menjadi tuntutan sang ibu agar ia bisa diandalkan ketimbang Zeva.
Kisah Desta yang bersekolah
Di sekolah anak saya, juga terdapat anak kembar lainnya.Â
Desta adalah anak perempuan yang sehat meski karakternya pendiam dan tertutup. Sedangkan saudara kembarnya mengalami gangguan mental yaitu autis.
Sang ibu sempat merasa kewalahan dan putus asa mengasuhnya. Apalagi ia dan suaminya tak mempunyai cukup biaya untuk membawa ke ahlinya.
Kebiasaan saudara Desta mengamuk dan menjerit-jerit, lebih didasari sifat sensitif serta perasaan kecewa. Misal ia mempunyai permintaan yang tidak diiyakan, maka ia akan menunjukkan aksinya.
Alhasil, hingga menginjak usia dua belas tahun, saudara Desta  tidak mengalami kemajuan apapun.
Apa bentuk kepedulian untuk penyandang disabilitas?
Sebagai makhluk sosial, sudah seharusnya kita merasa peduli dengan permasalahan yang mereka hadapi, sebab mereka ada di sekitar kita.
- Selamatkan mereka dari pelecehan seksual dan kekerasan. Selain penyandang disabilitas kesulitan melaporkan masalah ini pada yang berwajib, biasanya pelaku kejahatan adalah orang dekatnya sendiri.
- Memberi dukungan dan semangat lewat hubungan pertemanan
- Bersedia menjadi guru sekolah berkebutuhan khusus
- Pemerintah memberi jaminan kesehatan dan pengobatan/terapi
- Pemerintah menyediakan fasilitas khusus penyandang disabilitas di tempat umum
Sang Pencipta yang Mahaberkehendak
Fenomena bayi kembar yang memiliki jalan hidup berbeda, menjadi kehendak Sang Pencipta. Secara fisik, keduanya tumbuh normal, namun secara mental berbeda.