Setelah cukup lama tak membuka diary lyfe, hari ini saya membuka dan menuliskan sesuatu di sini.
Selamat memperingati hari Sumpah Pemuda 2021, Sahabat Kompasianer sekalian. Â
Pada 28 Oktober 1928, pemuda Indonesia sepakat dengan tiga butir ikrar tanda persatuan dan cinta pada tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Selain memperingati hari Sumpah Pemuda, pada hari ini saya pribadi juga menandai genap setahun berkompasiana, sebuah aktivitas berliterasi dan berbagi inspirasi.
Tidak kurang istimewa, bulan ini juga menjadi bulan kelahiran platform pilihan saya, Kompasiana, yang saat ini mengusung slogan opini bermakna.
Dalam kesempatan ini, sekaligus saya mengucapkan selamat atas 13 tahun menjadi media bagi ratusan ribu kompasianer berbagi, beropini dan berkarya literasi. Semoga senantiasa menjadi "rumah" yang teduh, aman dan nyaman. Aamiin.
Awal mengenal Kompasiana
Sebelumnya, saya sudah mempunyai blog pribadi. Ada beberapa url (Uniform Resource Locator = cara identifikasi lokasi file di internet) yang saya buat, dan terbanyak membahas seputar parenting anak. Tetapi saya baru saja setahun mengisinya, dengan jumlah kurang dari seratus judul.
Suatu hari, pada 28 Oktober 2020, saya tertarik membaca tautan yang dibagikan seorang sahabat, ibu Erina Purba, di laman facebook. Isinya tentang upacara peringatan hari Sumpah Pemuda yang dilaksanakan virtual di tempat beliau mengajar.Â
Saya pun mendaftar dengan ID Ayra Amirah untuk bisa memberikan tanggapan pada bagian akhir artikel. Tapi sayang, komentar tersebut dihapus admin karena kurang dari 70 kata.