Go-green adalah istilah asing untuk gerakan ramah lingkungan, atau penghijauan alam kembali akibat kerusakan terutama oleh pemanasan global yang bersumber dari bahan kimia serta emisi karbon.
Emisi karbon sendiri merupakan gas dari hasil pembakaran senyawa mengandung karbon, termasuk karbondioksida, asap buangan pabrik serta asap kendaraan bermotor.
Emisi karbon bersifat polutan/mencemari udara dan mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan.
Betapa tidak, dari total 7,8 miliar jumlah manusia di seluruh dunia, dari proses bernapas saja sudah menghasilkan 5,8 % emisi karbon per tahunnya. Ditambah lagi emisi dari dua yang terakhir.
Meski secara alamiah, emisi dapat diserap oleh pohon, laut dan tanah, tidak berarti dapat mengcover seluruh yang dihasilkan.
Para ahli telah memperhitungkan hutan secara keseluruhan mampu menyerap sebanyak 20%, laut dan perairan lainnya menyerap sebanyak 23%, sisanya akan menguap menuju atmosfer.
Darurat iklim/global warming
Isu pemanasan global atau darurat iklim (global warming) yang telah lama kita dengar, menyebutkan penyebab utamanya adalah meningkatnya konsentrasi gas ke atmosfer atau disebut efek rumah kaca.Â
Net zero emissions atau nol bersih emisi bertujuan mencapai keseimbangan iklim kembali. Sebab, kerusakan alam bisa diumpamakan bom waktu yang suatu saat akan meledak. Â
Maka dibuatlah berbagai teknologi serta aturan untuk mendukung program tersebut.