Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Segitiga, Sakitnya Tuh di Sini!

8 Agustus 2021   20:51 Diperbarui: 8 Agustus 2021   22:16 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cinta segitiga (gambar via kompas.com)

Rina, akhirnya meminta bertemu dengan Udin untuk membicarakan hubungan mereka. 

Udin tak dapat mengambil keputusan. Baginya berhubungan dengan wanita lain dirasa lebih bebas dan menyenangkan, tak ada tetek bengek urusan rumah tangga. Udin lebih suka menggantung istrinya dan menolak bercerai.

Tak tahan dengan hubungan cinta segitiga yang sudah berlangsung dua bulan, Rina lalu memutuskan meninggalkan Udin. Ia pergi ke negeri antah berantah dengan harapan persembunyiannya tak diketahui sang suami.

Empat bulan berlalu. Apa yang ada antara Udin dan Wulan bukanlah love antara dua orang, tetapi nafsu belaka. Di hadapan para tetangga, keduanya sanggup menghilangkan rasa malu. Bahkan sampai pemilik kontrakan mengusir Wulan yang konon gemar gonta-ganti pasangan. 

Delapan bulan setelah bergumul dengan dosa, keduanya berpisah. Udin memilih kembali pada keluarga kecilnya.

*

Dari kisah Rina dan Udin, ada beberapa hal yang saya garisbawahi:

  • Istri harus pandai memilih waktu untuk menyampaikan keluhan pada suami. Setelah makan malam, atau setelah cukup istirahat, bisa membahas hal serius. Perut yang lapar, beban stres dan lelah bekerja, akan menempatkan seseorang pada titik sensitif, mudah marah. Menyampaikan uneg-uneg, keluhan dan semacamnya; selalu gunakan bahasa yang enak didengar. Hindari perkataan yang memojokkan apalagi merendahkan.
  • Suami harus paham posisinya mendidik istri, jadi tidak mudah mengambil pelarian di luar rumah. Bagaimana pun anak-anak yang akan menjadi korban perselisihan kedua orang tua.
  • Menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan duduk bersama. Bisa juga menghadirkan orang yang dituakan dan bijaksana menengahi. Hindari kekerasan dalam rumah tangga. Mendekatkan diri kepada Allah SWT agar hati menjadi tenang.

Ada banyak alasan yang mendorong terjadinya cinta segitiga dalam rumah tangga. Ekonomi, komunikasi yang kurang lancar, sampai rasa bosan pada pasangan.

Kerikil dalam rumah tangga, jangan sampai menjadi batu sandungan yang akan membuat jatuh. Pandai-pandailah menyikapi situasi dan kondisi yang tidak diharapkan.

Tidak ada laut yang tak berombak, bukan?

________

Ilustrasi diambil dari kisah nyata. Nama tokoh telah disamarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun