Sudah pernah mendengar nama sungai Mahakam? Dialah sungai di Samarinda yang menjadi ikon kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur.
Nama Mahakam itu sendiri, diambil dari bahasa Sanskerta: Maha dan Kama. Maha artinya tinggi atau besar; sedangkan Kama berarti cinta. Jadi mahakama diterjemahkan sebagai cinta yang sangat besar atau agung.
Sungai sepanjang 920 km ini, airnya terlihat berwarna coklat dan arusnya tenang.Â
Daerah-daerah di sekitarnya seperti kabupaten Kutai Barat (kubar) di bagian hulu, kabupaten Kutai Kartanegara (kukar) serta kota Samarinda sendiri di bagian hilir; sangat terbantu dengan potensi sungai Mahakam.
1. Sebagai ladang rezeki bagi nelayan
Sebagai daerah aliran sungai hampir seluas 150 ribu kilometer persegi, ada banyak jenis ikan air tawar yang diperoleh.
Suku Banjar dan Kutai, sangat suka menu ikan bakar/iwak bebanam dari jenis papuyu, biawan dan patin. Harganya di warung-warung makan terbilang cukup mahal.
Ikan baung, sepat dan haruan, populer sebagai ikan basah maupun diolah menjadi ikan asin.
Daerah pinggiran sungai dimanfaatkan petani budi daya ikan mujair dengan menggunakan teknik keramba.
2. Sebagai jalur transportasi dan lalu lintas bisnis