Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kena Copet, Sakitnya tuh di Sini!

16 Juni 2021   08:36 Diperbarui: 16 Juni 2021   08:51 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waspada copet di terminal bis (foto via kompas.com)

Lagi-lagi, topik pilihan yang diberikan admin Kompasiana, menurut saya umum terjadi di kota besar. Di tempat super ramai dan sibuk. Di sanalah peluang bagi Pak Copet!

Dikutip dari jagokata.com, copet menurut KBBI artinya orang yang mencuri (sesuatu yang sedang dipakai, uang di dalam saku, barang yang dikedaikan, dan sebagainya) dengan cepat dan tangkas.

Pengalaman seorang teman perempuan, saat pulang ke kampung halaman di pulau jawa, kecopetan dompet dalam bis yang mengantarnya sampai di kabupaten Pare, Kediri.

Kisah ini terjadi sudah cukup lama, yaitu lima belas tahun silam. Saat itu ia nekad berangkat tanpa didampingi suami, dan membawa anak laki-laki berusia lima tahun.

Terdorong oleh telepon yang berulang dari sang Bapak, yang mengabarkan ibunya sedang kritis setelah sakit beberapa lama. Teman ini pun berniat untuk pulang menemui sang ibu. Padahal saat itu di Kalimantan, mereka dalam keadaan tak mempunyai tabungan sama sekali. 

Tanpa mengindahkan saran dari suami, percuma jika dipaksakan pulang, teman tersebut justru merengek agar dicarikan pinjaman uang.

Akhirnya setelah sempat membeli mainan anak di perjalanan seharga lima puluh ribu, keduanya terbang dengan pesawat sampai Surabaya. Dari bandara Juanda, keduanya menumpang bis untuk bisa sampai persis di depan rumah.

Alangkah malang, saat akan membayar ongkos bis, dompet telah raib dari dalam tas. Terlihat bekas sayatan di sana. Sementara ia tak mempunyai sepeser pun uang lainnya. 

Teman tersebut lalu menangis dengan penuh emosi dan sesal. Sesampainya di tempat tujuan, barulah meminta ongkos dari orang rumah.

"Kena copet, sakitnya tuh di sini," kata teman tersebut bercerita kepada saya, sambil menunjuk dadanya. 

Sebab, selain kecopetan, sang ibu yang ingin ditemui, sudah dalam keadaan koma saat ia tiba. Ia gagal berkomunikasi bahkan sekedar meminta maaf yang terakhir kali. Sesaat kemudian ibu menghembuskan nafas terakhirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun