Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanita Penjaja Malam

29 Mei 2021   06:27 Diperbarui: 29 Mei 2021   07:09 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita penjaja malam(sumber foto: favim.com)

Dia wanita biasa,
yang tak cukup cantik untuk menghiasi malam kelam dengan senyumnya
Dan tak cukup gemulai,
sebagai penari yang menikmati luka dari wanita lain
Ketika jemarinya mengetuk pintu,
dan seorang lelaki menyambutnya dengan secawan anggur yang terasa amat pahit

Ia harus menghianati, peraduan di sana yang lama sepi
Sebab ia tak bisa pulang lagi

Kaki jenjang meringsak masuk, robohkan dinding kesetiaan
Membuka apa saja yang melekat di tubuhnya
Mencoba menggantikan, rindu belum terobati
Mencumbu malam dengan sebuah dosa yang tak terpikirkan
Hanya karena kamar ini tak punya mata
Sepi, dingin, sendiri menunggu pandemi

Wanita itu tak cukup berani,
untuk merebut kebahagiaan dua sejoli
Yang dilakukannya hanya menjajakan malam
Pada siapa saja yang lupa menghafal
Janji setia walau berabad lamanya

Sebelum malam menerangi wajahnya,
wanita berjalan mencari kesepian lainnya
Bergumul entah sampai kapan
Sampai ia tak cukup pantas menjaja malam
Bila tua, renta dan kerut-merut menghiasi dirinya
Mungkin seribu tahun lagi

Ditulis oleh Ayra Amirah 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun