Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Puisi] Bersuci

10 Mei 2021   15:25 Diperbarui: 12 Mei 2021   19:26 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepuluh jemari tua di bawah pancuran air, menjelang senja
Seraya membungkuk, dalam balutan baju usangnya
Berusaha bersuci membasuh tangan sampai pergelangan

Ada dosa yang diperbuatnya hari ini
Tangannya telah melempar dua buah batu pada ayam tetangga
"Ayam nakal, selalu mencabik-cabik bibit sawiku," gumamnya

Masih ada dosa lagi, dari dua tangan ini
Ia sempat menjentik telinga sang cucu yang menumpahkan sepiring nasi
Membawa makanannya kesana-kemari sampai jatuh tersandung kaki

Tubuh tuanya terus bersuci

Berkumur, membasuh hidung masing-masing tiga kali

Jemari dari tangan berotot dan kasar, terus menadah air dengan telapak tangan
Menghambur ke wajah dan mata
Sekira dapat mengapus dosa hari ini

Mata tuanya sempat molotot marah ketika kambing sendiri merusak tanaman

Entah mengapa tali pengikatnya terlepas dan kambing pun bebas

Ia masih membasuh lengan hingga siku, kanan dan kiri

Sekali lagi jemari tua berkulit legam dan keriput menadah tangan
Menumpahkan air di atas ubannya
Menyapu dari muka ke belakang
Semoga bisa menghapus dosa dari pikiran

Di bagian penghujung, dua kaki dibasuh secara bergantian
Mungkinkah melepaskan dosa dari sana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun