Menulis itu, mengandung candu. Pelakunya akan menghabiskan banyak waktu, dan juga melakukannya secara rutin. Ini pun, menjadi ketakutan suami, saat tahu saya tidak hanya hobi membaca, tapi juga menulis.
Jadi, ada perbedaan antara seseorang yang suka membaca, dan tidak suka membaca. Suka menulis, dan tidak suka menulis.
Seseorang yang suka membaca, akan menularkan kebiasaan baik ini, salah satunya dengan memilih 'buku' sebagai hadiah ulang tahun kepada sahabatnya.
Minimal, tidak akan menghalang-halangi, sekalipun pada pasangannya. Begitu pula dengan hobi menulis.
Di sisi lain, sekalipun menulis merupakan pekerjaan mengasyikkan bagi mereka yang memang menyukainya, ide untuk menulis tidak timbul begitu saja setiap hari. Ada kalanya seseorang yang hobi menulis, bingung ingin menulis tentang apa, sementara panggilan di dalam dirinya terus menuntut.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambah kepekaan terhadap apa yang ada, atau terjadi di sekitar. Cara lain adalah dengan bertanya maupun berdiskusi dengan teman, sahabat maupun pasangan.
Beberapa lama ini, karena mendapat gambar yang dapat dijadikan ilustrasi karya Puisi, saya pun ingin menulis puisi dan menggunakan gambar tersebut. Tapi, entah mengapa sampai sekarang saya serasa kehilangan ide untuk menulis.
Sekali lagi, pekerjaan menulis memang melibatkan perasaan, insting atau kejiwaan yang sentimental.Â
Menulis bukan sekedar kerja jari-jari di atas keyboard laptop atau ponsel pintar yang dimiliki. Menulis, adalah proses memindahkan apa yang ada di kepala, hati dan benak pelakunya, melalui media kertas maupun secara online, kepada orang lain yang disebut pembaca.Â
Menulis, tidak hanya memerlukan keberanian, kehati-hatian, wawasan, tetapi juga energi yang tidak sedikit. Terutama bagi sebagian orang yang membutuhkan waktu cukup banyak untuk menyelesaikan tulisan tersebut. Kelelahan ini kerap disebut kelelahan otak.Â
Solusinya tidak sulit.Â