Sudah pernah menikmati tumis daun singkong yang lezat? Saya sering.Â
Maklum, semasa saya kecil, bapak mengerjakan kebun yang sebenarnya tidak terlalu luas. Sekitar dua kapling.Â
Tanaman yang bapak pilih, berganti-ganti. Mulanya jagung manis. Lalu setelah panen, berganti kedelai. Lalu berganti cabe. Diselingi beberapa pohon pepaya yang buahnya jumbo dan merah. Manis sekali.Â
Ada pula beberapa pohon nanas, kami menyebutnya nanas Bogor. Ukurannya jumbo dan manis.Â
Nah, bagian batas tanah, oleh bapak, dipagari batang-batang pohon singkong yang kemudian tumbuh pucuk-pucuk mudanya. Dari sinilah, saya mengenal sayur daun singkong.Â
Saat itu sih, bapak cuma merebusnya sebentar dengan tambahan sedikit garam. Lalu membuat sambal yang menggunakan terasi Banjar. Hmm, wanginya sangat sedap. Dimakan dengan nasi putih dan lauk ikan asin. Menu seperti ini, di kampung rasanya nikmat sekali.
Ternyata, daun singkong tidak hanya bisa dilalap seperti tersebut. Ibu juga mengajari saya membuat sayur santan daun singkong.Â
Saat itu saya masih kelas empat sekolah Dasar, tapi saya sudah lancar sekali. Maksudnya, setelah diajarin ibu. Maklum, ibu bekerja di pabrik kayu lapis (khas Kalimantan) dan tidak bisa memasak setiap hari untuk kami.Â
Jam enam pagi, ibu sudah meninggalkan rumah. Hanya pada saat mendapat giliran siff malam, barulah ibu bisa memasak seperti ibu-ibu teman-teman saya. Barulah saya merasa mempunyai ibu, saat itu. Rasanya rindu sekali.
Manfaat daun singkong yaitu:Â